Foto : Ipik Gandamana
JULI 2018 mendatang, Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (FTJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) Kalsel akan memulai kegiatannya dengan menggelar pertemuan bersama sejumlah perusahaan yang beroperasional di Banua. Ini dilakukan guna merumuskan langkah penghipunan maupun pengelolaan dana CSR dalam membantu pelaksanaan pembangunan.
“KITA akan mengundang para pegusaha untuk menyampaikan program kerja dan mudah-mudahan akan didukung dengan dana CSR,” kata tim pengarah FTJSL, Fajar Desira, Jumat (22/6/2018).
Untuk saat ini, kata dia, ada dua jenis program rencana pembangunan prioritas yang akan disampaikan kepada para pengusaha yaitu, pembangunan Tugu Pal Nol, dan pembangunan Bus Rapid Transit (BRT).
Namun saat disinggung berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk proyek tersebut, Fajar yang juga Kepala Bappeda Kalsel itu mengaku belum bisa merinci dikarenakan desain keduanya masih belum rampung dikerjakan. “Masih belum tahu, karena desainnya masih dikerjakan,” kata dia.
Begitupun saat disinggung bahwa sektor pendidikan di Kalsel juga sangat membutuhkan uluran dana CSR, terutama sarana komputer untuk persiapan ujian nasional (UN) tahun depan yang nilainya ratusan miliar? Fajar mengatakan nanti akan dilihat lebih dulu. Namun kata dia, untuk saat ini, yang masuk prioritas yaitu dua rencana pembangunan diatas.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalsel, M Yusuf Effendie, mengatakan, saat ini sektor pendidikan pun sangat berharap adanya bantuan pihak ketiga, guna membantu pendidikan di Kalsel.
Karenanya, sebut Yusuf jika memang ada forum pengelola dana CSR secara khusus dan dapat membantu sektor pendidikan maka dirinya sangat mendukung sekali. “Kita sangat mendukung jika itu memang bisa, karena dunia pendidikan pasti akan sangat terbantu,” sebutnya.(jejakrekam)