Kejar Target Profesor Hukum, Adwin Tista Tak Tertarik Hiruk Pikuk Dunia Politik

0

JIKA banyak figur mengincar kursi parlemen dari DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi hingga DPRD kabupaten dan kota dalam Pemilu 2019, justru hal itu tidak menarik perhatian Adwin Tista. Pernah menjadi calon legislatif (caleg) DPRD Kalsel dan DPR RI melalui Partai Bintang Reformasi (PBR) pada Pemilu 2004 dan 2009, Adwin Tista pun pernah merasakan begitu hebatnya persaingan memperebutkan kursi parlemen.

HINGGA akhirnya, Partai Bintang Reformasi (PBR) yang didirikan Da’i Sejuta Umat, KH Zainuddin MZ dengan menggabungkan Partai Indonesia Baru, Partai Ummat Muslim Indonesia, Partai Kebangkitan Muslim Indonesia dan Partai Republik pada 20 Januari 2002, tak lolos dalam Pemilu 2014 sebagai parpol peserta pesta demokrasi lima tahunan itu.

Walhasil, sejumlah kader PBR pun lompat ke sejumlah parpol, saat menghadapi even Pemilu 2014. Ada yang memilih bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) seperti dilakoni Burhanuddin yang kini Wakil Bupati Kotabaru. Ada pula yang hijrah ke Partai Gerindra, dan seperti Chandra Bayu dan Adwin Tista memilih bergabung ke Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

“Untuk Pemilu 2019, saya tak ikut lagi hiruk pikuk. Saat ini, saya konsentrasi untuk mendalami karier di bidang hukum dan pendidikan. Saya juga tak terlibat lagi dalam penyusunan calon legislatif (caleg) untuk Partai Hanura di Pemilu 2019,” ucap Adwin Tista yang menjabat Wakil Ketua DPD Partai Hanura Kalsel ini kepada jejakrekam.com, Minggu (17/6/2018).

Pengacara kondang ini mengaku kini telah mengabdikan diri sebagai dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary, serta staf pengajar tak tetap di STIH Sultan Adam. “Saya sekarang tak aktif lagi di Hanura. Saya target untuk mengejar target gelar profesor hukum, ya seperti dosen saya di Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Hadin Muhjad,” kata Adwin Tista.

Tak mengherankan, kini Adwin Tista pun meraih titel doktor hukum dari Universitas Airlangga, Surabaya. Menurut Adwin, pengalaman di dunia politik sudah cukup, sehingga bisa mengalihkan bidang pengabdian ke pendidikan dan konsultan hukum serta pembelaan hukum sebagai seorang advokat.

Mengapa Anda tak tertarik lagi? Bagi Adwin Tista, dunia politik kini membutuhkan investasi yang tak sedikit, sehingga harus berpikir panjang jika hendak menjadi calon legislatif (caleg) dari semua tingkat perwakilan rakyat. “Makanya, saya memilih dunia pendidikan sebagai ladang pengabdian. Termasuk, konsentrasi dalam legal atau pengacara. Mungkin ini yang menjadi dunia saya sekarang,” tandas Adwin Tista.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.