Berkah Datangnya Lebaran, Pedagang Ketupat Sungai Baru pun Banjir Pesanan

0

LEBARAN identik dengan ketupat. Menu pembuka lebaran setelah sebulan berpuasa adalah berbahan ketupat, seperti soto Banjar, lontong dan sebagainya. Tradisi tahunan ini sangat lekat dengan masyarakat Banjarmasin untuk menyajikan menu ketupat yang berkuah gurih.

DI IBUKOTA Provinsi Kalimantan Selatan, sentral pembuatan ketupat dan lontong ada di Jalan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, yang dikenal dengan sebutan Kampung Ketupat. Jelang gema takbir Idul Fitri yang tinggal hitungan hari, aktivitas penjualan di lapak-lapak pedagang ketupat sudah marak di kawasan Sungai Baru dan di ruas Jalan Achmad Yani Kilometer 1 Banjarmasin.

Rezeki datangnya lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah yang penuh berkah ini dirasakan M Yusuf. Pemilik warung ketupat di Sungai Baru Banjarmasin ini mengaku banyak mendapat pesanan pembuatan ketupat dan lontak. Tak hanya Yusuf, banyak para pengrajin dan pedagang ketupat di Kampung Ketupat ini pun kebanjiran pesanan.

“Alhamdulillah, jelang datangnya Hari Raya Idul Fitri ini mengalami kenaikan penjualan ketupat hingga 20 persen dibanding hari biasanya. Biasanya, dalam sehari hanya laku 150 biji, sekarang jelang lebaran sudah hampir 400 biji ketupat telah laku,” kata Yusuf kepada jejakrekam.com, Rabu (13/6/2018).

Untuk membedakan produksi panganan tradisional, Yusuf pun memberi nama warungnya dengan Ketupat Mama Puput. Menggeluti usaha turun temurun ini sejak 2013, Yusuf pun mengaku tak hanya menjual ketupat dengan aneka ukuran, namun juga lontong untuk menemani menu lontong sayur, tumis atau sate.

Untuk harga per biji, Yusuf membandrol harga yang sedikit naik dibanding hari biasanya. Makanan berbahan nasi ini, bisanya dijual Rp 2.500 per biji, sekarang naik jelang lebaran seharga Rp 3.500. “Biasanya, pembeli ramai datang ke sini pada H-1 atau sehari sebelum lebaran hingga tujuh hari setelah Idul Fitri,” papar Yusuf.

Berkah serupa juga dirasakan Sabiah. Perempuan paruh baya ini mengatakan sudah menyediakan ketupat sejak 2010. “Alhamdulillah, tiap tahun pesanan ketupat selalu naik. Saat ini saja, sudah ada 25 orang yang memesan ketupat. Memang, omzet penjualan ketupat untuk lebaran bisa mencapai tiga kali lipat. Ini berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” kata Sabiah.

Menurut dia, pemesanan pembuatan ketupat biasanya selama puasa, namun jelang lebaran bisa diambil para pemesan. “Harga pesanan tak jauh berbeda dengan yang dijual biasanya. Ya, berkisar Rp 2.500 hingga Rp 3.500 per biji,” pungkas Sabiah.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.