Foto : Syarbani
PEMERINTAH Kabupaten Barito Utara berencana akan mengoperasikan Bandara Trinsing pada Tahun 2020 mendatang. Tentunya semua itu tergantung kepada fasilitas pendukung, seperti terminal penumpang dan selesainya landansan pacu untuk pendaratan pesawat.
SEKRETARIS Daerah Barito Utara, Jainal Abidin, Jumat (8/6/2018)mengatakan, pemerintah daerah untuk operasional bandara, hanya menyiapkan sarana jalan masuk. Sedangkan, masalah lainnya adalah pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan.
“Rencana awal memang pada tahun kemarin sudah beroperasi. Namun, karena belum selesai, maka harus menunggu rampung. Sekarang ini, landasan pacu yang bisa didarati hanya sekitar 1.400 meter,” jelasnya.
Dijelaskan Jainal, untuk saat ini sudah ada beberapa fasilitas yang masih kurang. Sehingga membutuhkan penyelesaian dimana anggarannya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah hanya menunggu penyelesaian bandara.
Memang, kata dia, rencananya pada 2020, Bandara Trinsing akan dioperasikan dengan tipe pesawat ATR 72 dengan kapasitas penumpang sekitar 70 orang. Sebenarnya, lanjut jainal, banyak sedikitnya jumlah penumpang tergantung harga tiket. Bila kapasitasnya banyak, maka biayapun murah. Dan lebih penting lagi tidak disubsidi oleh pemerintah daerah.
“Pemerintah daerah berharap dengan beroperasinya Bandara Trinsing, maka bisa ditempuh bukan saja untuk wilayah Kalimantan, akan tetapi hingga Pulau Jawa,” ucap Jainal.
Hal ini berkaca pada wilayah Kalimantan Tengah lainnya seperti Bandara Sampit Kota Waringin Timur, sudah bisa melayani angkutan luar Kalimantan. Bahkan tiketnya murah dan terjangkau.
“Kita berharap dengan murahnya tiket, dapat menarik minat masyarakat untuk naik pesawat, kendati hanya ke Banjarmasin atau bahkan ibu kota provinsi yakni Palangkaraya,” pungkasnya.(jejakrekam)