NU Ingin Bentuk Tim Investigasi, Eks Sekretariat Kini Ditempati Para Pedagang

0

BAK benang kusut, status aset milik Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Selatan di kawasan pertokoan dan bekas kantor di Jalan Hasanuddin HM belum bisa terurai. Meskipun, Ketua PWNU Kalsel masa khidmat 2018-2023, Abdul Haris Makkie berjanji segera  menyelesaikan bekas markas bersejarah ormas Islam terbesar di kawasan itu.

JANJI Haris Makkie yang juga Sekdaprov Kalsel adalah membentuk tim investigasi guna menginventarisir aset-aset milik NU Kalsel. Terutama, aset yang terbengkalai di kawasan Jalan Hasanuddin HM yang merupakan pusat pergerakan awal ormas Islam yang besar di era KH Idham Chalid dan penerusnya, Abdul Gani Majedi di Kalsel.

“Kami akan mendata dulu dan investigasi untuk mengembalikan aset berupa gedung sekretariat itu agar tak terbengkalai,” ucap Haris Makkie.

Bagaimana kondisinya di lapangan? Ada beberapa aset milik NU yang berada di pusat kota. Seperti bekas Sekretariat NU di Jalan Bank Rakyat, persis di pertigaan Jalan Hasanuddin HM kini telah berubah menjadi pertokoan.

Di lokasi itu, berdiri ruko berlantai II dengan 20 pintu seukuran 4 x 10 meter. Semua pintu ini kini terisi para pedagang berbagai macam usaha, dari warung makanan, servis elektronik, penjahit, travel, percetakan dan lainnya.

“Kami sudah dua tahun berjualan di kawasan pertokoan ini. Warung ini kami sewa Rp 25 juta setahun. Saya tak tahu siapa pemiliknya, karena yang mengasih uang sewa adalah suami saya,” ucap Nunui, pedagang makanan dan minuman di kawasan eks Sekretariat NU Kalsel ini kepada jejakrekam.com, Jumat (11/5/2018).

Begitupula, Rusman, salah penyewa toko yang sehari-hari berjualan sate pun mengaku telah menempati salah satu ruang ruko sejak 2000. “Saya menyewa dengan Pak Agung, orang Teluk Tiram Banjarmasin. Memang, saya masih punya hubungan keluarga dengan pemilik. Makanya, setiap tiga bulan, saya bayar sewa hanya Rp 2 juta per bulan,” kata Rusman.

Bangunan ruko itu diakui Junaidi, pembuat stempel merujuk kawasan pertokoan itu memang berada di wilayah eks Sekretariat NU Kalsel. “Memang, kawasan ini punya NU. Ini bisa diliaht dari pintu besi yang masih bertuliskan logo NU,” ucap Junaidi.

Ia ingat setahun lalu, pernah pengurus NU Kalsel menggelar rapat dengan para penyewa ruko, namun belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak. “Memang, para pemilik yang menempati ruko ini mempunyai bukti yang kuat. Ada berupa sertifikat dan sebagian lagi berstatus hak guna bangunan (HGB). Mungkin karena ini, sehingga tidak ada titik temu,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.