Mengejar Keberkahan Malam Penutup Catatan Amal di Malam Nisfu Sya’ban

0

APABILA datang malam nisfu sya’ban maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siang harinya sesungguhnya Allah menurunkan rahmatNya dan para malaikat-Nya pada malam itu dan berkata siapa yang minta rezeki Kuberi, siapa meminta keselamatan Aku pelihara, siapa yang hendak sesuatu maka akan Kukabulkan sampai terbit fajar.

ITULAH salah satu riwayat dari jalur Syaidina Ali Kw yang mengutarakan sabda dari Rasulullah SAW, mengenai keutamaan malam pertengahan di bulan kedelapan dalam kalender Islam Hijriyah. Sebuah malam yang diisi dengan ritual ibadah kepada Allah SWT.  Hingga diisi dengan pembacaan surat Yasin sebanyak tiga kali berjamaah untuk memohon diberi umur panjang, rezeki yang berkah dan ditetapkan iman menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.

Bahkan dalam sebuah riwayat, Iman Ghazali mengartikan bahwa malam nisfu Sya’ban sebagai malam penuh dengan syafa’at atau pertolongan. Dijelaskan, pada 13 Sya’ban, Allah SWT memberi sepertiga syafaat kepada hamba-Nya. Dilanjutkan pada 14 Sya’ban,  Sang Khalik memberi syafaat secara penuh kepada hamba-Nya. Puncaknya pada malam 15 Sya’ban, seluruh umat Islam mendapat kebaikan, syafa’at dan kemulian sebanyak-banyaknya sebagai penutup catatan amal selama setahun. Sebab, pada malam itu, semua amal akan diangkat ke langit untuk dihadapkan kepada Allah SWT.

Tradisi tahunan ini dijalankan umat Islam di Kalimantan Selatan, khususnya di Banjarmasin. Beberapa masjid besar dan tua pun mengisinya dengan shalat Maghrib berjamaah dan membaca surat Yasin tiga kali serta permohonan doa, dan ditutup dengan shalat Isya berjamaah, serta shalat-shalat sunnah lainnya.

Hal ini terasa di Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Puluhan ribu jamaah pun tampak memutih ruang induk hingga melebar ke halaman masjid terletak di pusat Kota Banjarmasin.

“Bagi kami, malam nisfu Sya’ban adalah malam yang dinanti-nanti umat Islam. Apalagi, malam ini diisi dengan peribadatan serta amalan-amalan yang baik,” ucap Ahmad, warga Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Senin (30/4/2018) malam. Ia pun  terpaksa harus menggelar sajadah di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, akibat padatnya jamaah berbagai pelosok kota, hingga dari datang dari wilayah tetangga, Banjarbaru dan Barito Kuala.

Kekhusyukan pun terasa, ketika sang imam Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Ustadz Syaiful Rahman memimpin rangkaian peribadatan malam nisfu Sya’ban. Gema tasbih, hamdalah, tahlil dan takbir membahana, membuat para jamaah makin khidmat. (jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.