Danrem : Cegah Paham yang Bertolak Belakang dengan Pancasila

0

TERORIS telah menjadi permasalahan serius bagi dunia Internasional karena setiap saat  membahayakan keamanan bagi setiap negara, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, mulai saat ini harus diantisipasi.

HAL tersebut disampaikan Danrem 101/Antasari Kol Inf Yudianto Putrajaya saat memberikan materi dalam Seminar Nasional Tentang Deradikalisasi di Aula  Rektorat ULM Rabu, (11/04/2018).

“Sesuai dengan tema, yakni deradikalisasi, maka sangat penting bagi mahasiswa bahkan bagi seluruh rakyat Indonesia dalam hal ini untuk mencegah paham yang bertolak belakang dengan ideologi dinegara kita, yakni Pancasila,” ucap Putra.

Menurut Danrem, deradikalisasi adalah suatu upaya mereduksi kegiatan radikal dan menetralisasi paham radikal bagi mereka yang terlibat teroris dan simpatisannya serta anggota masyarakat yang telah terekspose paham radikal teroris.

“Deradikalisasi merupakan upaya mentransformasi dari keyakinan atau ideologi radikal menjadi tidak radikal dengan pendekatan multi dan interdisipliner agama, sosial, budaya, dan lainnya.  Atas dasar itu, deradikalisasi lebih pada upaya melakukan perubahan pemikiran atau keyakinan seseorang.  Dengan demikian, lanjut Danrem, deradikalisasi memiliki program jangka panjang. Ia bekerja di tingkat ideologi dengan tujuan mengubah doktrin dan interpretasi pemahaman keagamaan teroris.

Sementara itu, guru besar Universitas Hasanuddin Makasar Profesor Dr  Pawennari Hijang yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini mengatakan, tujuan umum deradikalisasi  untuk membuat para teroris atau kelompok yang melakukan kekerasan bersedia meninggalkan atau melepaskan diri mereka dari aksi dan kegiatan terorisme. “Selanjutnya mereka dapat mendukung program nasional dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Asykin
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.