10 Ribu Hektare Sawah Kabupaten Banjar Berubah Jadi Komplek Perumahan

0

DAMPAK pesatnya bisnis properti, seperti perumahan, pertokoan dan pergudangan di Kabupaten Banjar, membuat 10 ribu hektare lahan persawahan telah beralih fungsi. Kondisi ini ditengarai menjadi penyebab utama anjloknya produksi padi di kabupaten yang menjadi daerah penyangga pangan Kalsel ini.

FAKTANYA kini Kabupaten Banjar yang awalnya peringkat kedua lumbung padi Kalimantan Selatan, turun di deretan keempat.

“Dalam kurun waktu 2016 hingga 2017 , alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Banjar mencapai hampir sepuluh ribu hektare,” ucap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Muhammad Fachry kepada jejakrekam.com di Martapura, Senin (12/3/2018).

Menurutnya, mayoritas alih fungsi lahan terjadi dan dipergunakan untuk pembangunan perumahan berikut sarana penunjangnya. Ia mencontohkan hal ini telah terjadi di tiga desa di Kecamatan Kertak Hanyar , yakni Desa Simpang Empat, Belayung Baru, dan Desa Pemangkih Laut.

Bahkan, kata dia, di Desa Manarap yang dulunya dipenuhi areal persawahan, kini tidak menyisakan satu pun media untuk bercocok tanam padi, akibat sudah dialihfungsikan menjadi lahan perumahan penduduk.

Fachry menjelaskan berdasar pembaharuan data yang dilaksanakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, jumlah lahan sawah di daerahnya pada tahun 2016 sebesar 68.645 hektare. Sedangkan, pada tahun 2017 mengalami penurunan dan menjadi 59.551 hektare

“Alih fungsi lahan ini memang tidak bisa dihindari, akibat bertambahnya jumlah penduduk, serta letak wilayah persawahan di Kabupaten Banjar yang mengelilingi ibukota Provinsi Kalimantan Selatan,” ucap Fachry.

Dampak yang kini dirasakan Kabupaten Banjar diakui Fachry adalah menurunnya produktivitas beras. Dia menyebut data Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Selatan pada 2016, produksi beras tertinggi dipegang Kabupaten Tapin, disusul Kabupaten Barito Kuala (Batola), dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

“Sedangkan, Kabupaten Banjar turun di posisi keempat, yang sebelumnya berada di urutan kedua terbesar di Kalsel,” imbuh Fachry.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.