BSF 2018 Digelar, Pengrajin Sasirangan Diminta Lebih Kreatif

0

EVEN tahunan kembali dihelat Pemkot Banjarmasin untuk mempromosikan kain khas unggulan daerah. Perhelatan Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2018 dibuka selama lima hari, sejak Rabu (7/3/2018) hingga Minggu (11/3/2018) yang dipusatkan di Menara Pandang, kawasan Siring Tendean.

TAK hanya diikuti Banjarmasin selaku tuan rumah, 11 kabupaten se-Kalimantan Selatan dan Kota Banjarbaru juga mengirim dutanya, demi memperkenalkan produk unggulannya.

Dalam BSF 2018, ada beberapa agenda kegiatan seperti bazaar dan expo, diskusi terkait sasirangan, pelatihan terkait pembinaan dan pengembangan pemasaran untuk pengrajin, parade sasirangan, fashion show dan lomba desain motif sasirangan.

Kegiatan yang diinisiasi Dekranasda Kota Banjarmasin ini diharapkan bisa menguatkan perekonomian pengrajin sasirangan dibawah binaannya.

Ketua Pelaksana BSF 2018, H Hamdi mengungkapkan kegiatan ini merupakan even lanjutan untuk menguatkan promosi kain sasirangan.

“Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat bisa ikut andil dalam mencintai sasirangan. Jika kain sasirangan disukai, bahkan dicintai banyak orang, baik lokal, nasional bahkan mendunia, maka pengrajin akan berdaya secara ekonomi,” ujarnya.

Asisten I Pemerintahan dan Bidang Ekonomi Setdakot Banjarmasin ini berharap agar para pengrajin untuk menggunakan pewarna alam dibandingkan bahan kimia agar tidak berdampak pada pencemaran lingkungan.

“Kami ingin para pengrajin menggunakan pewarna alam supaya lingkungan kita makin terjaga. Ya, daripada menggunakan bahan kimia, limbahnya bisa mencemari sungai,” ucap Hamdi.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada warga yang turut berpartisipasi dalam BSF 2018 dan mengimbau untuk selalu mencintai sasirangan. “Terimakasih sudah turut memeriahkan, mari kita nikmati suasana sasirangan dalam minggu ini,” ujar Hamdi.

Sementara itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mendukung kegiatan semacam ini sebagai fasilitator wirausaha maupun pengrajin sasirangan agar selalu mengenalkan kain Sasirangan baik di daerah, nasional maupun dunia.

“Ini adalah dukungan konkrit dan moral kita selaku pemerintah kota untuk mengangkat kain Sasirangan sebagai salah satu alternatif dan pilihan bagi publik dunia,” katanya.

Seiring perkembangan zaman, Ibnu Sina menyarankan kepada pengrajin agar bisa berinovasi dan kreatif lagi dalam membuatnya. “Pengrajin harus kreatif dan punya inovasi memunculkan lagi motif-motif baru sasirangan,” ucap Ibnu Sina.

Ia mengungkapkan sesuai hasil rekomendasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), kain sasirangan merupakan produk unggulan yang harus didukung penguatannya oleh Pemkot Banjarmasin.

Terbukti, atas bimbingan Bekraf dengan memberikan bantuan berupa pembangunan Gedung Sasirangan Kreatif di kawasan Jalan Achmad Yani Km 4 Banjarmasin, sebagai sarana untuk mendidik para pengrajin agar lebih memperkaya motif.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.