Mengabadikan Kehidupan Sungai Kelayan Lewat Jepretan

0

LEWAT foto bisa bercerita. Salah satu foto yang ditampilkan fotografer Banjarmasin, Iman Satria pun menarik dewan juri dalam Lomba Photography Contest II gelaran Korem 101/Antasari Banjarmasin. Fotografer koran harian dan media online ini pun berhak menyabet juara II dan uang pembinaan Rp 3 juta yang diserahkan Danrem 101/Antasari, Kolonel Inf Yudianto Putrajaya, di Duta Mall Banjarmasin, Sabtu (24/2/2018) malam.

GELIAT Banjarmasin yang ingin mengembalikan jati dirinya sebagai kota berbasis sungai, rupanya menarik sang fotografer kawakan ini. Iman Satria pun mengaku tertarik untuk mengabadikan denyut kehidupan sungai yang ada di kawasan Kelayan, Banjarmasin Selatan.

“Saya mengambil foto itu berada di atas Jembatan Tiga, penghubung Jalan Kelayan A dan Kelayan B. Waktu pengambilan foto itu sore hari, kebetulan klotok penuh muatan penumpang lewat. Saya jepret, dan ternyata bernilai artistik serta humanis,” ucap Iman Satria kepada jejakrekam.com, Minggu (25/2/2018).

Menurut wartawan foto ini, saat pengambilan foto dengan bermodal kamera Nikon D300S, speed 250, diafragma 4,5 dan ISO 200, hasilnya ternyata cukup memukau para juri. “Jujur saja, dari para peserta yang kebanyakan fotografer profesional sangat bagus. Dari segi teknis, sungguh ngeri foto-foto mereka. Mungkin, nilai humanis yang jadi pertimbangan juri,” kata Iman Satria.

Bagi Iman Satria, sungai adalah ruh ibukota Provinsi Kalimantan Selatan, karena Banjarmasin jati dirinya tak bisa dipisahkan dari kehidupan aliran airnya yang mengular dan masih bisa terakses. Menurut Iman, kehidupan sungai di kawasan Kelayan harus tetap dijaga. “Jangan sampai Sungai Kelayan makin menyempit dan kotor. Ya, lewat foto itu saya berharap ada kepedulian bersama, khususnya dari pemerintah daerah dan pusat untuk kembali ke bentang alam Banjarmasin yang dipenuhi sungai-sungai,” papar Iman Satria.

Menurut Iman yang juga lelaki kelahiran Kelayan, moda transportasi sungai masih dibutuhkan warga perkampungan terpadat di Banjarmasin itu. Ia menjelaskan moda transportasi seperti klotok masih terhubung dari Pasar Harum Manis hingga ke Teluk Kubur, Kelurahan Murung Raya, Banjarmasin Selatan.

“Dibandingkan akses jalan darat, Kelayan sekarang sudah dilanda kemacetan hampir tiap hari. Makanya, menumpang klotok justru terbukti lebih cepat dan efektif bagi warga Kelayan dan sekitarnya. Saya berharap dengan hasil jepretan berupa klotok yang melintas di Sungai Kelayan, bisa menggerakkan para pengambil kebijakan untuk menyelamatkan Sungai Kelayan, serta sungai-sungai lainnya di Banjarmasin,” paparnya.

Pengalaman Iman Satria yang langganan juara lomba fotografi, pun membuktikan kelasnya. Iman Satria pernah meraih juara II lomba foto World Bank, juara I PLN Kalselteng, juara I berturut-turut yang digelar Duta Mall, serta juara II lomba foto yang digelar Korem 101/Antasari, serta even-even lainnya.(jejakrekam)

Penulis : Didi GS

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Iman Satria

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.