Pemanfaatan Alsintan di Banua Masih Belum Maksimal
UNTUK dapat mencapai swasembada pangan yang merupakan program dari pemerintah, maka luas lahan tanam (LLT) serta alat mesin pertanian (Alsintan) menjadi salah satu faktor utama mewujudkan hal tersebut. Namun demikian, dari hasil audit BPK, penggunaan Alsintan masih belum maksimal.
“PADAHAL musim tanam hanya tersisa 39 hari saja, atau sekitar Maret hingga Agustus. Maka dari itu, saya perintahkan seluruh Dandim agar bisa memfungsikan alat mesin pertanian tersebut,” kata Danrem 101/Antasari, Kolonel Inf Yudianto Putrajaya di sela Rapat Koordinasi Progres LTT Pajale MT 2017/2018 serta Evaluasi Pemanfaatan Bantuan Alsintan di Kalsel, Tahun 2016/2017 di Aula Korem 101/Antasari, Rabu, (21/02/2018).
Ia menambahkan, saat ini permintaan pangan semakin besar, hal tersebut tidak lain karena jumlah penduduk yang kian bertambah sehingga daya beli masyarakat pun juga mengalami kenaikan. Sedangkan kapasitas produksi dan pertumbuhan pangan lambat. “Ini terjadi karena banyak lahan yang beralih fungsi, serta perubahan musim atau cuaca yang cukup ekstrim,” sebutnya.
Oleh karena itu, papar Putrajaya, alat mesin pertanian merupakan sesuatu yang sangat penting dan strategis guna pemenuhan produksi sehingga dapat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan berkurangnya lahan pertanian saat ini.
“Pemanfaatan alat mesin pertanian secara baik dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi biaya serta mengefisienkan tenaga kerja yang ada,” tambahnya. Sedangkan untuk program luas lahan tanam, Danrem mengharapkan agar dapat dilaksanakan semaksimal mungkin sehingga pelaksanaan padi, jagung dan kedelai (Pajale) dapat meningkatkan swasembada pangan yang lebih efektif dan terarah.
Sementara itu, Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian selaku pejabat khusus Kalimantan, Muhrizal Syarwani, mengatakan, Menteri Pertanian meminta secara khusus, 14 propinsi di Indonesia dimana di dalamnya terdapat Provinsi Kalsel agar dapat mengoptimalkan alat mesin pertanian. “Walaupun dari temuan BPK pemanfaatan alat mesin pertanian belum maksimal, tetapi hasilnya sudah sangat bagus,” sebutnya.
Ia menegaskan, ke depan jika masih ada alat mesin pertanian yang tidak dimanfaatkan selama tiga bulan oleh kelompok tani (Gapoktan), maka akan di berikan teguran. “Di seluruh Indonesia, ada 262 ribu unit alat mesin pertanian roda dua. Kalau saja semua berjalan maksimal maka dapat menghasilkan lahan pertanian seluas 13 juta hektar pertahun,” imbuhnya.(jejakrekam)
Penulis :Asykin
Editor :Fahriza
Foto :Asykin