Sisa Uang Rampokan Rp 5,3 Miliar Ditemukan di Astambul

0

USAI meringkus tersangka perampokan uang Bank Mandiri segede Rp 10 miliar, hingga didapat barang bukti yang bisa diselamatkan sebesar Rp 4,6 miliar dari rumah kakak tersangka, Brigadir Jumadi (anggota Polres Tabalong) di kawasan Komplek Puritama III, Landasan Ulin, Banjarbaru, Jumat (5/1/2018) pagi sekira pukul 09.00 Wita. Gerak cepat jajaran Polda Kalsel bersama Polres Banjar pun kembali membuahkan hasil.

MENGOREK keterangan tersangka lainnya, Yongki alias Jawa, polisi pun mendapat informasi yang valid. Hasilnya, pada Jumat (5/1/20180 sekitar pukul 20.45 Wita, ditemukan kembali barang bukti tindak pidana pencurian dengan kekerasaan (curas) alias perampokan di rumah teman tersangka Yongki, berinisial AP di daerah Astambul, Kabupaten Banjar.

Unit Jatanras Polda Kalsel bersama Satreskrim Polres Banjar, uang hasil rampokan dari mobil pengangkut uang milik Bank Mandiri Cabang Tanjung itu mencapai Rp 5,3 miliar. Jika dihitung, berarti baru sekitar Rp 9,9 miliar yang telah diselamatkan.

Kepada wartawan di Martapura, Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana didampingi Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Sofyan Hidayat, Kapolres Banjar, AKBP Takdir Mattanete dan anggota Komisi I DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri, memperlihatkan barang bukti yang berhasil diselamatkan berupa beberapa bungkus karung dan plastik mengikat bundelan uang anyar pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana pun mengatakan sisa uang yang didapat itu ditemukan di rumah teman tersangka Yongki, berinisial AP di wilayah Astambul, Kabupaten Banjar. Dia pun memuji gerak cepat anak buahnya yang berhasil menyelamatkan uang milik Bank Mandiri Cabang Tanjung, yang diambil dari Kantor Bank Mandiri Cabang Banjarmasin.

“Anggota terus melakukan pencarian sisa uang yang menjadi barang bukti dalam kasus ini. Saya mengapresiasi apa yang dilakukan jajaran Polres Banjar yang berhasil menemukan sisa uang tersebut. Semua ini juga tak terlepas dari informasi dari masyarakat,” kata jenderal bintang satu ini, seraya memastikan akan mencari sisa uang agar klop segede Rp 10 miliar.

Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri berharap kejadian perampokan yang dilakoni oknum polisi Brigadir Jumadi adalah peristiwa terakhir, karena yang bersangkutan bertugas mengawal pengambilan uang justru menjadi pelaku perampokan. Bagaimana pun, menurut mantan Wagub Kalsel ini, kasus ini menjadi perhatian publik Kalsel, serta mencoreng institusi Polri.

“Kita salut dengan jajaran Polda Kalsel, karena tidak sampai 12 jam, para pelaku bersama barang bukti kejahatan curas ini berhasil diungkap. Ini tentu akan mengembalikan kepercayaan dan rasa aman bagi masyarakat,” ucap Rosehan.

Legislator PDI Perjuangan ini mengungkapkan rasa aman ini berkaitan dengan keperluan masyarakat ketika harus mengambil uang ke perbankan atau fasilitas lainnya. “Jangan sampai ada anggapan warga takut untuk mengambil uang, walaupun sedikit. Makanya, saya mengapresiasi sekaligus berterima kasih atas gerak cepat yang dilakukan jajaran Polda Kalsel,” cetus Rosehan.

Menurut Rosehan, sangat wajar jika Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana geram dengan aksi oknum polisi, termasuk tidak dipenuhinya standar operasional prosedur (SOP) dalam pengawalan uang perbankan dalam jumlah besar seperti itu. “Sekali lagi, kita berharap kasus ini adalah yang terakhir di Kalsel,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Humas Polda Kalsel

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.