Pemerintah Harus Dorong Aktivitas Ahlul Bait

0

PEMERIHATI sosial masyarakat DR H Busyairi SHi Mhi mengungkapkan, momentum hari Pahlawan  10 Nopember 2017 bertepatan 20 Safar 1439 atau 40 hari peristiwa wafat syaidina Husin, dan tragedi Karbala di Iran, harus didorong pemerintah dalam menggiatkan program organisasi.

“YA, harus didorong dan difasilitasi pemerintah setiap kegiatan untuk mengenal sejarah Syaidina Husin. Apalagi digelar setiap tahun, sejak 1992 silam, hingga kini,” ucap DR H Busyairi, usai menghadiri acara yang digelar DPW Ahlul Bait Indonesia di Taman Budaya Banjarmasin, dihadiri para habib dan habaib, Jumat (10/11/2017).

Menurut akademisi ini, visi yakni mewujudkan masyarakat Ahlulbait Indonesia yang mencintai tanah air, menjunjung tinggi perikemanusiaan, menjaga persatuan dan kesatuan nasional serta menumbuhkan ukhiwah Islamiyyah.

Sedang misi, tambah Busyairi, yakni ,engamalkan tuntunan Rasulullah saw dan Ahlulbaitnya dengan membela dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Memperjuangkan penghapusan segala bentuk penindasan, rasisme, fanatisme golongan dan tindakan-tindakan anti-kemanusiaan lainnya. Memelihara persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dengan segala kebhinekaannya. Berperan aktif mewujudkan dan memelihara ukhuwah Islamiyyah.

“Mewujudkan masyarakat Ahlulbait yang mandiri dalam bidang sosial, budaya dan ekonomi,” jelas Busyairi yang memastikan peserta haul akbar diikuti dari jamaah Kalsel dan Kalteng.

Senada itu, H Dudung A Sani mengungkapkan, momen yang sangat tepat dilakukan Dewan Pimpinan Ahlut Bait Indonesia disamping memperingati hari pahlawan juga disisipkan haul Akbar cucu Rasulullah Saw Sayyidina Husien bin Ali bin Abi Thalib karena esensinya sama-sama mengaktualisasi kan perjuangan.

“Memperingati haul Sayyidina Husein adalah dalam rangka untuk mengimplementasikan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan keturunan beliau karena di dalamnya mengandung estapet  perjuangan Islam,” imbuh mahasiswa Magester Tasawuf UIN Antasari Banjarmasin.  (jejakrekam)

Penulis : Economic

Editor    : Afdi Achmad

Foto      : Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.