AKIBAT kerap dilalui angkutan kayu bertonase cukup besar, jalan di Desa Rimba Sari kilometer 53, Kecamatan Teweh Tengah kondisinya sangat memprihatinkan.
Kurniadi kepala Desa Rimba Sari kilometer 53 menyayangkan kerusakan jalan seperti di Datai Nirui arah ke Desa Sungai Rahayu 2, yang diakibatkan masuknya truk bermuatan kayu. Truk itu juga bukan satu atau dua unit saja, akan tetapi jumlahnya cukup banyak.
Menurutnya, saat ini terdapat puluhan titik kerusakan jalan dan sangat menghambat lalu lintas warga perdesaan. Padahal, sebelumnya jalan di wilayah itu sudah dilakukan perbaikan oleh dinas pekerjaan umum.
Kurniadi juga mengungkapkan kalau truk bermuatan kayu tersebut diduga membawa hasil pembalakan liar disekitar wilayah desa itu. Bagaimana tidak, hampir setiap hari mereka dengan bebas membawa hasil pembalakan tanpa ada merasa takut.
“Selain kerusakan jalan juga para sopir tanpa merasa takut melewati desa di wilayah kami,” tegas Kurniadi.
Pihaknya juga berharap ada langkah pencegahan untuk truk yang bermuatan melebihi tonase. Sebab klas jalan di wilayah perdesaan tidak sama dengan perkotaan, dimana beban muatan sangat terbatas. “Dengan klas jalan seperti sekarang tidak bisa dilalui kendaraan berat seperti truk yang bermuatan diatas delapan ton,” katanya.
Kurniadi menambahkan, kebanyakan truk juga berasal dari Muara Teweh dan sisanya luar daerah. Hal ini terlihat dari plat nomor kendaraan yang berhasil di pantau oleh masyarakat sekitar. Bila ini dibiarkan terutama masuknya truk dengan kegiatan illegal loging, maka dikhawatirkan hutan di wilayahnya cepat habis.
Pihaknya sangat berharap dinas terkait ikut mengawasi jalan, sebab bila dibiarkan kerusakan jalan tambah parah, Sementara anggaran perbaikan memerlukan dana yang sangat besar.
“Kita sangat berharap ada tindakan dan langkah pencegahan dari dinas terkait guna memelihara jalan yang ada. Sebab dengan kerusakan warga sangat kesulitan mengangkut hasil pertanian, “pungkasnya.(jejakrekam)
Penulis :Bani
Editor :Fahriza
Foto :Bani