Jual Beras Miskin Sesuai Harga Eceran Tertinggi
KEPALA Urusan Logistik Devisi Regional Kalimantan Selatan Dedi Supriadi mengatakan, beras miskin yang dijual ke masyarakat sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), dan berlaku 1 September 2017. “HET Itu berlaku seluruh Indonesia,” ucap Dedi, Senin (11/09/2017)
Permendag RI No 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan HET Beras Miskin. Untuk Kalsel relatif baik, sebab HET sudah dihitung secara teliti, sehingga tidak merugikan bagi petani.
Jika beras komersil pun tidak boleh dijual di atas HET. “Bulog hanya menyuplai beras untuk kepentingan masyarakat,” kata Dedi.
Keberadaan HET, tidak ada pengaruh penjualan dengan Bulog, sebab dengan distribusi 200 ton beras perhari, kondisi masih normal.
Beras miskin dijual Rp8.030 perkilo sesuai HET, dengan pemasukan 20.000 ton gabah di Kalimantan Selatan.
Terkait harga gula, Ia menjelaskan, 3.000 ton persediaan untuk Kalimantan Selatan, dan mampu 10 bulan bertahan. “Ya, harusnya 1.500 ton perbulan distribusi. Kalau saat ini paling 300 ton distribusi gula perbulan,”tambahnya.
Begitu pulan minyak goring, Dedi menuturkan, kini tersedia 18 ribu kiloliter minyak goreng, dengan produk BUMN disalurkan oleh Bulog. Dan disebarkan ke daerah seperti Baraibai 5 ribu liter, dan Kotabaru 3 ribu liter. “Saya kira, terobosan bagus, sebab saat ini BUMN punya produk sendiri seperti Minyak Kita, Gula kita, Beras Kita,, sehingga Bulog bukan hanya perantara. Dan mampu mengendalikan harga di pasaran,” imbuhnya. (jejakrekam)
Penulis : Tim Economic
Editor : Afdi Achmad
Foto : Tribun