DIKUTIP dari Stasiun Klimatologi Banjarbaru, prakiraan musim kemarau 2017 yang melanda wilayah Kalimantan Selatan dimulai pada awal Juni-Agustus, dengan perbandingan mundur atau lebih lambat dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010. Hal ini menyebabkan curah hujan relatif sedikit dibanding awal dan pertengahan tahun 2017 lalu.
UNTUK Banjarmasin khususnya dengan curah hujan yang sedikit di bawah normal, warga ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini harus senantiasa waspada dengan ancaman bahaya kebakaran. Buktinya, pada Minggu (6/8/2017), sekitar pukul 02.00 Wita, Komplek Perumahan Mandiri Lestari Blok C, RT 28 RW 03, Kelurahan Surgi Mufti, Kecamatan Banjarmasin Utara sempat digegerkan dengan datangnya api yang sempat menghanguskan sebuah rumah.
Untungnya, api tak merambat ke rumah lainnya, dengan peralatan pemadaman dari relawan BPK gabungan dari Banjarmasin bisa memadamkannya dalam hitungan menit. Rumah semi permanen yang berkonstruksi kayu dan beton milik Rony Irwanto yang dihuni 5 jiwa, sempat dijilat si jago merah. Saat berjibaku dengan api, anggota pemadam kebakaran dari Unit F-16 Banua Anyar sempat dilarikan ke IGD RSUD Ansari Saleh, akibat menghirup asap pekat hingga mengalami sesak nafas.
Saksi mata, Nasrullah (40 tahun), warga sekitar mengakui di tengah rendahnya curah hujan di Banjarmasin saat memasuki musim kemarau, api memang cepat membesar dan menghanguskan rumah. Warga sekitar dan petugas pemadam kebakaran bahu membahu untuk memadamkan api, hingga tak menjalar ke rumah lainnya. “Alhamdulillah, tak banyak kerugian yang ditanggung korban kebakaran,” ucap Nasrullah.(jejakrekam)
Penulis : Sirajuddin
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Sirajuddin