SEBAGAI rumah sakit terbesar dan termegah di Provinsi Kalimantan Selatan, RSUD Ulin Banjarmasi bertipe A ini memang terlengkap untuk fasiitas kesehatan dan tenaga medisnya. Secara bertahap pembenahan pun terus dilakoni demi menyabet berstandar internasional, seperti pengoptimalan peran dokter spesialis mulai bedah hingga paru.
“YA, para dokter kita didik di RSUD Ulin bekerjasama Fakultas Kedokteran ULM untuk program spesialis,” ucap Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr Hj Suciati saat halal bihalal bersama media massa, Rabu (12/7/2017). Dia menyebut RSUD Ulin juga merupakan rumah sakit pendidikan untuk meluluskan spesialis dokter, di mana 1 tahun 2 kali, namun siswa yang diterima bertahap.”RSUD Ulin Banjarmasin menjadi pusat rujukan, dengan proses pelayanan cepat,” tambah mantan Direktur RS Ratu Zalekha Martapura ini.
Sebagai bukti keseriusan dalam peningkatan pendidikan, menurut Suciati, setiap dokter umum harus digerek kualitasnya untuk menyabet titel dokter spesialis, begitu pula perawat ditingkatkan menjadi S-1 (sarjana). Kini, jumlah dokter spesialis masih kurang, sekitar 98 orang dokter umum dan spesialis. “Jadi dokter yang bekerja di RSUD harus mau untuk sekolah spesialis,” ucapnya.
Menurut Suci, investasi dari dana APBD seperti gedung, peningatkan pendidikan, dan pendampingan. “RSUD Ulin milik Pemprov Kalsel dan ada juga dana dari APBN,” tuturnya. Saat ini, sebut Suci, tersedia 600 unit kamar, dan hanya 500 buah yang memang sudah siap digunakan, mulai kelas 3, kelas 1 dan kelas 2. “Jadi, kami berupaya melakukan perbaikan pelayanan kelas 1 dan 2, sebab cukup yang antri. Kami pun melihat masih perlu menanggulanginya lagi agar masyarakat bisa terlayani di kelas tersebut,” imbuhnya.(jejakrekam)
Penulis : Afdi NR
Editor : Afdi NR
Foto : Panoramio