Santap Sahur Lebih Banyak Konsumsi Buah dan Sayur

0

SAAT berpuasa sejak fajar Subuh hingga ufuk Maghrib, tubuh kita mengalami dehidrasi. Hampir 12 hingga 13 jam tubuh kita tak mendapat nutrisi dari makanan dan minuman, sehingga bisa kurang bertenaga. Berbeda dengan jika kita menerapkan pola makanan yang sehat dan nutrisi yang tepat, puasa bukan lagi menjadi halangan bagi tubuh untuk beraktivitas sehari-hari.

AHLI gizi Rumah Sakit Islam Banjarmasin (RSIB) Nur Hikmah memberi tips agar nutrisi yang disuplai ke dalam tubuh itu benar-benar bisa diatur, serta manajemen waktu makan yang baik selama berpuasa, sehingga dapat meningkatan performa tubuh. “Sebetulnya, tak ada perbedaan antara kebutuhan kalori dan nutrisi tubuh kita. Yang membedakan hanya waktu mengkonsumsi,” kata Nur Hikmah kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Senin (29/5/2017).

Ia menyarankan saat berbuka atau setelah berpuasa selama seharian pun untuk menghindari minus es. “Sebaiknya, jangan langsung tergesa-gesa makan dalam jumlah besar agar tak terjadi gangguan pencernaan,” katanya.

Menurut Hikmah, saat berbuka puasa bisa diawali dengan minum air hangat atau teh tawar, sehingga lambung siap menerima makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. “Saat minum teh, ingat jangan es batu,” ucapnya. Ahli gizi ini menyarankan sekira 5-10 menit usai berbuka atau selepas shalat Maghrib, konsumsi makanan yang manis alami dalam jumlah yang wajar seperti kolak, pisang, air kelapa dan lainnya. “Namun, pilihan terbaik untuk berbuka puasa adalah 3 hingga 5 biji kurma yang setara dengan 100-150 kalori. Kurma juga sangat mudah dicerna dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan,” tutur Hikmah.

Berpengalaman selama puluhan tahun di RSIB ini, Hikmah menyarankan lagi agar selama berpuasa Ramadhan, tubuh memang sangat membutuhkan serat, vitamin dan mineral dari buah dan sayuran sehingga sangat baik untuk dikonsumsi demi menjaga kesehatan dan keseimbangan sistem pencernaan. “Kandungan makanan juga harus diperhatikan dengan jumlah yang dikonsumsi juga harus sesuai,” kata wanita asli Banjar ini.

Sedangkan, menurut Hikmah, saat santap sahur yang perlu diperhatikan adalah waktunya. Menurut dia, santap sahur bisa dilakukan di awal waktu, atau saat mendekati masa imsyak bisa dimanfaatkan dengan menyantap makanan ringan atau ngemil. “Namun, dalam santap sahur itu sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang sekadar praktis atau mengenyangkan. Sebab, saat sahur itu sangat penting yakni apa yang dikonsumsi itu kurang lebih sama dengan makanan utama saat berbuka puasa,” kata Hikmah.

Yang membedakannya, menurut Hikmah, adalah pada porsi sayuran yang harus lebih besar dibandingkan saat berbuka puasa. “Sebaiknya, saat sahur itu lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah-buah dengan kandungan serat yang tinggi agar dapat membantu memberi rasa kenyang yang lebih lama selama berpuasa,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis  : Asyikin

Editor    : Didi G Sanusi

Foto      : Warta Madrasah

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.