Ramadhan Datang, Omzet Penjualan Alqur’an Makin Benderang

0

RAMADHAN adalah bulan yang diturunkannya kitab suci Alqur’an. Makanya, ibadah yang juga menghiasi bulan suci tak hanya berpuasa, namun juga membaca dan mendalami kandungan isi kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

KESEMPATAN ini ternyata dimanfaatkan sejumlah toko yang menjual kitab suci Alqur’an serta buku-buku bertema ajaran Islam. Bahkan, sebuah toko buku di kawasan Jalan Perdagangan sempat kehabisan stok. “Mungkin, Senin (29/5/2017) lusa baru datangan kiriman dari Jawa. Ya, sepekan sebelum Ramadhan datang dan memasuki bulan suci ini, terjadi peningkatan permintaan untuk kitab suci Alqur’an,” kata Fadlan, pemilik toko ini kepada jejakrekam.com, Minggu (28/5/2017).

Begitupula di kawasan Jalan Hasanuddin HM yang berderet sejumlah toko buku juga memajang kitab suci Alqur’an dengan berbagai ukuran dan khat, termasuk dilengkapi terjemah dan tafsir yang diterbitkan berbagai penerbit dan percetakan. “Sebelum dan memasuki bulan Ramadhan ini memang terjadi peningkatan penjualan kitab suci Alqur’an,” kata H Indra, pemilik Toko Umbara Utama, di kawasan Gang Penatu, Jalan Hasanuddin HM Banjarmasin ini.

Ia menyebut rata-rata tiap hari kitab suci Alqur’an dalam berbagai ukuran itu laku 10 eksemplar. Terutama, kitab suci Alqur’an saku atau yang mudah dibawa. Menurutnya, kitab suci Alqur’an yang berbentuk buku masih banyak peminatnya, meskipun sekarang sudah tersedia aplikasi kitab suci umat Islam di smartphone (ponsel pintar). “Orang merasa lebih afdol membaca kitab suci Alqur’an langsung mushabnya, dibandingkan aplikasi yang ada di handphone,” ujar H Indra.

Di Toko Umbara Utama ini disediakan Alqur’an dari harga yang miring seharga Rp 50 ribu, hingga termahal mencapai Rp 150 ribu. Harga kitab suci Alqur’an ini pun tergantung dengan bahan kertas, cetakan serta covernya, termasuk kelengkapannya seperti adanya terjemah, tafsir serta membaca kitab suci Alqur’an dalam huruf latin. “Untuk penjualan kitab suci Alqur’an memang mengalami peningkatan. Sedangkan, untuk buku pelajaran serta buku kuliah menurun tajam. Ya, mungkin karena belum masuk sekolah dan kuliah,” imbuh H Indra.(jejakrekam)

Penulis  : Didi G Sanusi

Editor    : Didi G Sanusi

Foto      : Didi G Sanusi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.