Didominasi Tiga Kota, Perputaran Uang di Kalteng Capai Rp 224 Miliar

0

TERCATAT hingga April 2017, total nominal perputaran uang di Kalimantan Tengah sebesar Rp 224 miliar. Angka ini menurun jika dibanding Maret 2017, Rp 325 miliar. Jumlah sebanyak itu diperoleh dari tiga kota yang ditunjuk sebagai kliring yakni Palangkaraya, Sampit dan Pangkalan Bun.

HAL tersebut disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah, Wuryanto, saat kegiatan rilis pres, di Ruang Huma Betang Hapakat, BI Kalteng, di Palangkaraya, Rabu (10/5/2017).

Apabila dilihat dari jumlah bilyetnya, Wuryanto menjelaskan transaksi kliring pada April, juga tercatat mengalami penurunan, hanya 7,362 lembar atau menurun dibanding Maret sebesar 9,958 lembar. Begitu juga dari bidang sistem pembayaran khususnya kegiatan pengolahan uang rupiah, arus inflow dan outflow yang melewati kantor BI pada periode April tercatat Rp1,08 triliun, turun dibanding Maret 2017 tercatat Rp1,13 triliun. “Penurunan total inflow dan outflow pada April sejalan dengan hasil SK BI, yang mengindikasikan adanya penurunan kegiatan ekonomi pada bulan April,”ujarnya.

Tak hanya itu, untuk seluruh indikator perbankan seperti aset, dana pihak ketiga (DPK) dan kredit di Kalteng pada Maret 2017, mengalami peningkatan. Kredit perbankan tumbuh sebesar Rp 21,61 persen atau meningkat dibanding Februari 2017 sebesar 15,71 persen. Wuryanto menjelaskan, tingginya pertumbuhan kredit, didorong oleh adanya pencairan kredit perbankan pada sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan. Di mana secara nominal, kredit perbankan Kalteng pada Maret 2017 sebesar Rp 39,90 triliun.

Masih menurut dia, aset perbankan juga tercatat mengalami pada Maret 2017. Untuk April tercatat sebesar Rp 30,60 triliun atau meningkat 16,25 persen, dibanding posisi bulan sebelumnya yang tumbuh 9,38 persen.
Sementara itu, komponen DPK, pada Maret 2017 tumbuh 9,38 persen meningkat 8,99 persen, dibanding posisi bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk fungsi intermediasi perbankan pada Maret 2017, tercatat Rp 183, 96 persen atau sedikit turun dibanding kondisi bulan sebelumnya sebesar 186,97 persen. Penurunan terjadi disebabkan lebih tingginya peningkatan nominal DPK dibanding kredit. Di sisi lain, kualitas pembiayaan perbankan pada Maret 2017 sebesar 2,58 persen atau mengalami penurunan dibanding Februari yang sebesar 2,63 persen.

“Kondisi ekonomi yang membaik di awal 2017 membawa pengaruh yang signifikan pada tingkat kualitas pembiayaan perbankan Kalteng,”imbuh Wuryanto.(jejakrekam)

Penulis  : Tiva Rianthy
Editor    : Didi G Sanusi
Foto       :  Tiva Rianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.