Harga Karet Terus Melorot, Para Petani Terus Menjerit

0

DALAM lima tahun terakhir harga karet di tingkat petani terus melorot. Kendati sempat mengalami kenaikan sebesar Rp 11 ribu per kilogram, namun kenaikan itu tidak bertahan lama harga karet kembali turun ke kisaran Rp 5.000 per kilogram.

HAL itu diakui Rudianto, petani karet di Kecamatan Astambul kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Menurutnya, sudah lima tahun lebih dirinya merasakan dampak dari murahnya harga karet di tingkat petani.

Ia mengaku tidak tahu pasti penyebab dari merosotnya harga karet secara terus menerus itu. Yang ketahui, harga karet ditingkat petani masih dimainkan para pengumpul yang membeli langsung karet mentah ke petani. “Sudah ada warning atau pemberitahuan dari pengumpul kemungkinan besar harga karet akan turun lagi ke Rp 4.500 per kilogram,” beber Rudianto kepada jejakrekam.com, Minggu (7/5/2017).

Dari pengumpul, beber dia, alasan melorotnya harga karet ditingkat petani, dikarenakan antrean angkutan yang masuk ke pabrik menunggu lama untuk lakukan pembongkaran. Akibatnya, beratnya timbangan karet mentah saat masuk ke dalam pabrik menyosot drastis, sehingga pengumpul mengalami kerugian.

Rudianto mengungkapkan harga karet ditingkat petani masih ditentukan para pengumpul. Apakah para pengumpul inilah kemungkinan besar yang mempermainkan harga karet ditingkat petani itu? Akibat rendahnya nilai jual harga karet tersebut, kesejahteraan patani karet yang ada di Kecamatan Astambul, belum bisa menigkatkan taraf kehidupan keluarganya.

“Ya, para petani karet lainnya mengharapkan campur tangan pemerintah dalam mematok standar harga karet di tingkat petani. Bahkan, kami berharap agar pemerintah daerah bisa membangun pabrik pengolahan karet, sehingga tidak lagi berdampak pada naik turunnya harga karet mentah,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis  : Muji Setiawan

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Hasan Antara

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.