Wapres JK Ingin Perguruan Tinggi Swasta Lebih Berkualitas

0

UNTUK kedua kalinya Wakil Presiden RI  HM Jusuf Kalla (JK) mengunjungi Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP). Kedatangan pertama orang nomor dua di Republik Indonesia terjadi pada tahun 2013. Kali ini, JK berkunjung untuk membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional dan Semiloka Internasional Badan Kerjasama (BKS) Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) Indonesia.

DALAM kujungan singkat JK, kurang lebih dua jam ke Bumi Tambun Bungai, didampingi Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir, hanya untuk memberi kuliah umum di hadapan 200 Rektor PTIS dari seluruh Indonesia.

JK yang juga Ketua Dewan Penasihat Badan Kerjasama (BKS) Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS), mengingatkan agar sebelum bersaing secara global, hendaknya bersaing di tingkat lokal terlebih dulu serta perlu langkah-langkah strategis untuk memantapkan diri ke tingkat lebih baik.

“Kualitas itu penting apabila berbicara pendidikan kedepan, tidak melihat kebelakang. Tapi jika berbicara pendidikan dan mutu, pertanyaan pendidikan apa yang dibutuhkan ke depan, karena jika tidak kita, akan menjadi konsumen, bukan apa yang kita akan raih kedepan, maka hari ini kita harus mendesainnya,”kata JK di Palangkaraya, Rabu (26/4/2017).

Menurutnya, saat ini dibutuhkan berbagai disiplin ilmu yang memiliki makna untuk kehidupan yang lebih baik, yang mengarahkan prioritas dalam menata bangsa ke depan. Selain itu, dinamika ilmu yang perlu mendapat perhatian agar bisa bertahan.

“Perkembangan ilmu begitu cepat, apabila kita tidak memperbaiki kualitas maka masyarakat akan meninggalkan kita. Ada kecenderungan PTIS   membanggakan masa lalu, tapi itu hanya kehebatan masa lalu. Namun zaman kita,  membutuhkan sesuatu yang dapat membanggakan hari ini dan akan datang,” tegas JK. Melalui Rakernas inilah, lanjut JK,merupakan media evaluasi, untuk merencanakan apa yang akan dilaksanakan selanjutnya serta membahas perubahan yang akan dilakukan ke depan.

Sementara itu, Ketua Umum Badan Kerjasama (BKS) Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS), Masrurah Mokhtar menyatakan, saat ini pertumbuhan dan perkembangan PTIS di Indonesia cukup menggembirakan. Tercatat hingga kini ada 400 PTIS.  “Data ini mengindikasikan bahwa PTIS merupakan salah satu potensi yang sangat besar. Karena itu organisasi BKS PTIS akan senantiasa melakukan penguatan antar anggotanya dalam mencari solusi strategis dalam menjawab berbagai persoalan,” ucapnya.

Menurut Masrurah, kehadiran BKS PTIS sebagai salah satu elemen dalam sisdiknas mempunyai tanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan visi Indonesia 2030 sekaligus mendorong inivasi untuk meningkatkan daya saing PTIS serta peran sentral dalam mendesain formasi bangsa ke depan.

Ia menegaskan persaingan bukan hanya dalam level lokal dengan sesama perguruan tinggi nasional, tapi juga daya saing dengan perguruan tinggi asing, yang aksesnya semakin terbuka. Untuk itu, menurut Masrurah, PTIS harus saling mendukung dalam upaya melahirkan sumberdaya manusia yang berkualitas, profesional dan berakhlak karimah

Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Bulkani  menjelaskan tujuan kegiatan tersebut  untuk meningkkatkan kualitas PTIS menuju daya asing global. Selain itu, memperkuat persatuan dan kesatuan PTIS se-Indonesia dalam komitmen bersama untuk merumuskan langkah-langkah strategis PTIS ke depan.(jejakrekam)

Penulis :  Tiva Rianthy
Editor   :  Didi G Sanusi
Foto      :  Tiva Rianthy

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.