Ingin Hidup Tenang dan Bahagia, Maka Jagalah Selalu Shalat

0

BULAN Rajab nan mulia dan penuh berkah tak bisa dipisahkan dengan diwajibkannya ibadah shalat lima waktu bagi umat Islam. Bulan ini pula menjadi tonggak sejarah monumental bagi perjalanan jasmani-rohani dan keteguhan hati bagi sang pembawa risalah, Nabi Besar Muhammad SAW dari Masjidi Al Haram Makkah ke Masjid Aqsa, Al-Qud, Palestina hingga naik ke langit menuju Sidharatul Muntaha.

TAUSYIAH penuh makna dan meneguhkan keimanan ini disampaikan cendikiawan muslim, DR Hairudinor bersama mantan Rektor Uniska Syekh Muhammad Arsyad Albanjary, dalam shalat subuh berjamaah yang dihelat Aliansi Muslim Banua (AMB) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan di Masjid At-Taqwa Banjarmasin, Ahad (9/4/2017) pagi.

“Dari peristiwa perjalanan Rasulullah SAW naik ke langit dan berjumpa dengan Allah SWT, menandakan betapa tinggi derajat beliau yang tak ada satu makhluk pun mampu melewatinya. Sebagai oleh-oleh dari pertemuan Rasulullah SAW dengan Khaliknya itu adalah kewajiban shalat yang difardukan lima kali sehari,” ujar DR Hairudinor, kepada ratusan jamaah yang hadir di masjid yang terletak di Jalan Achmad Yani Km 4,5 Banjarmasin.

Ia menekankan pentingnya bagi umat Islam untuk menjaga shalat karena merupakan puncak dari semua ibadah yang paling dicintai Allah SWT. Sebab, beber dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, dalam ajaran Islam yang dibangun dari lima pondasi yakni syahadatain atau sebuah kesaksian hanya Allah SWT sebagai Tuhan yang disembah dan Rasulullah sebagai pembawa risalah, kemudian diwujudkan kecintaan itu dalam ibadah shalat, dan menjalankan ibadah puasa sebagai pengejawantahan ibadah sosial dan berlanjut ke zakat, hingga menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. “Tanpa Islam tidak ada kehidupan dunia. Nah, shalat sangat tinggi kedudukannya, dan seperti apa yang disabdakan Rasululullah SAW bahwa tiang utama agama Islam adalah shalat. Shalat juga menjadi identitas seorang muslim yang membedakannya dengan umat lainnya,” cetus Hairudinor. Ia menekankan pentingnya umat Islam untuk selalu menjaga shalat, karena ibadah itu merupakan ibadah utama dan terakhir bagi umat Rasulullah SAW.

Pesan senada juga Rektor Uniska MAB periode 2005-2009, H Sanusi menerangkan bahwa hidup di dunia ini sudah menjadi fitrahnya ada kesenangan dan kesedihan. Menurutnya, fitrah bagi kita sebagai umat Islam dalam kebahagian yang ada batasnya bisa dijawab dengan ibadah shalat.

“Orang yang mengerjakan shalat tidak akan goyah dan larut. Nah, jawaban tegas dan konkret yang diajarkan dalam agama Islam adalah menjadikan shalat sebagai penolong, selain kesabaran,” tutur Sanusi.

Dari perjalanan hidup Rasulullah SAW yang begitu menjaga shalatnya, Sanusi mengajak agar umat Islam selalu melanjutkan warisan pembawa risalah agama yang telah diridhai oleh Allah SWT. “Supaya kita hidup mendapat ketenangan dan kebahagian, maka jagalah selalu shalat lima waktu,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis   : Didi G Sanusi

Foto       : Dokumentasi AMB

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.