Kabupaten Kapuas Bakal Terima 70 Ribu Bibit Cabe

0

MELALUI program Gerakan Tanam Cabe 10 juta polybag yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI, ternyata juga menyentuh Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pada 2017 ini, kabupaten ini akan menerima 70 ribu bibit cabe yang akan ditanam di sejumlah wilayah.

BANTUAN bibit cabe itu meliputi sebanyak 54 ribu bibit dari Kementerian Pertanian RI melalui program Gerakan Tanam Cabe 10 juta polybag. Kemudian, 10 ribu bibit bantuan dari Pemkab Kapuas melalui Dinas Pertanian dan 6 ribu bibit merupakan bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi Kalteng.

“Jadi total bantuan yang akan diterima adalah 70 ribu bibit,” ujar Kabid Produksi Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Ringkesit di Kuala Kapuas, kepada jejakrekam.com, Rabu (29/3/2017).

Menurut Ringkesit, saat ini, bibit cabe yang sudah dibagikan kepada masyarakat, sebanyak 6 ribu bibit bantuan dari provinsi dan dari 10 ribu bibit bantuan kabupaten melalui Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas. “Sudah kita bagikan 1.725 polybag. Sehingga total yang dibagi adalah 7.725 bibit,” ucapnya.

Ringkesit pun mengungkapkan, saat ini di Balai Benih terdapat sekitar 4 ribu bibit cabe yang siap dibagikan. Sedangkan sisanya masih dalam pembibitan. Yang pasti, kata dia, nantinya total bibit cabe yang dibagikan dari bantuan kabupaten berjumlah 10 ribu bibit.

Sedangkan bantuan bibit cabe dari Kementerian Pertanian berjumlah 54 ribu bibit akan diterima kabupaten sekitar bulan Juni 2017. “Jadi kita akan bagikan sekitar bulan Juli atau Agustus 2017 nanti,” ujar Ringkesit.

Ditambahkannya, untuk bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi, bibit cabe akan dibagikan kepada kelompok tani wanita, TP PKK dan Dharma Wanita dan sisanya dibagikan untuk masyarakat umum. Sedangkan 10 ribu bibit dari kabupaten akan dibagikan semuanya untuk masyarakat umum.

“Dalam satu keluarga akan menerima sekitar 5 bibit. Bibit cabe itu nantinya akan mereka tanam di halaman atau belakang rumah. Masyarakat yang menerima bibit cabe nantinya akan diajarkan cara menanamnya, agar awet dan produktif,” tutur Rengkesit. “Apabila masyarakat masing-masing sudah memiliki tanaman cabe di rumah, maka walaupun harga cabe di pasaran naik, tidak akan lagi berpengaruh besar ke masyarakat,” timpalnya.(jejakrekam)

Penulis   : Irfansyah

Editor    :  Didi G Sanusi

Foto       : Irfansyah

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.