Motif Anyaman Dayak Meratus yang Berbeda Menjadi Ciri Khas Tersendiri

0

NALAR seni warga Dayak Meratus yang bermukim di lereng Pegunungan Meratus di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan sangat tinggi. Beragam motif anyaman yang diwariskan turun-temurun sudah berada di luar kepala dan terus dijaga agar terus lestari. Sayangnya, potensi budaya yang berbenda sepertinya belum mendapat sentuhan serius dari pemangku kebijakan.

MOTIF khas anyaman Dayak yang menggambarkan sisi kehidupan adat istiadat dan alam sekitar itu, memang cukup mudah ditemui di perabotan sehari-hari seperti bakul, lanjung, anjat, mandau dan lainnya. Mirisnya, keanekaragaman motif anyaman khas Dayak Meratus yang dulu disematkan dengan sebutan Dayak Bukit (Orang Bukit) ternyata belum terdokumentasi dengan baik. Padahal, sejatinya, keunikan yang memiliki identitas tersendiri itu bisa mengangkat derajat hidup Dayak Meratus sebagai sumber ekonomi dan mendongkrak dunia pariwisata di Kalimantan Selatan.

“Sebetulnya, ada puluhan motif anyaman yang berbeda antara satu pengrajin dengan pengrajin lainnya. Seperti saat membuat lanjung atau bakul, saya bisa membuat 20 jenis motif arangan (anyaman). Ya, keahlian itu saya dapat memang belajar dari warisan leluhur, serta belajar sendiri,” ujar Kanyang (45 tahun), warga Dusun Hampang, Desa Uren, Kecamatan Halong kepada jejakrekam.com, Minggu (26/3/2017).

Nenek empat cucu ini menjelaskan dari puluhan jenis motif anyaman itu, kebanyakan yang diterapkan di produk rumah tangga berbahan bambu dan rotan itu adalah motif daun risin, ular bambatan, basiku kaluang bigi kupang, akar batung, daun alang’am, likait, basuit mandi, babuah kajumbai, baringin, kambang badaun risi, tundun nyiur dan lainnya.

Belum terekam dalam dokumen kekayaan budaya Bumi Sanggam diakui Kepala Bidang Kesenian Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Balangan, Hadi. Ia mengakui hingga kini belum ada dokumentasi ratusan motif anyaman khas Dayak Meratus.

“Ya, hingga kini belum ada dokumentasi foto atau data. Tapi, ke depan, kami sudah merencanakan pendataan berbagai jenis motif anyaman yagnada, khususnya di wilayah komunitas Dayak Meratus dan wilayah lainnya,” ujar Hadi. Ia memastikan dengan mendokumentasikan didukung data yang akurat, tentu anyaman Dayak Meratus yang ada di Kecamatan Halong dan Lampihong itu, bisa tercatat sebagai khazanah kebudayaan Kalimantan Selatan.

Kondisi itu juga tak ditepis Sekretaris Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Balangan, Eter Nabiring. Ia menuturkan hingga kini pendokumentasian motif anyaman khas Dayak Meratus, belum ada yang melakukannya, baik secara kelembagaan maupun individu. “Dari catatan pribadi saya, sedikitnya ada 54 jenis motif nyaman yang pernah saya dokumentasi dalam beberapa foto. Terutama, motif anyaman  yang ada di daerah Dayak Pitap, Kecamatan Tebing Tinggi,” ujar Eter Nabiring.

Ia memprediksi dengan adanya perbedaan anyaman di antara komunitas adat Dayak di lereng Pegunungan Meratus itu, tentu bukan hanya 54 motif akan terdata. “Mungkin ada ratusan. Sebab, antar dusun yang dihuni warga Dayak memiliki motif anyaman tersendiri. Ini menjadi ciri khas atau tanda pengendal dari mana produk anyaman itu berasal,” tutur Eter Nabiring.

Untuk itu, ia meminta agar pemerintah daerah segera memfasilitasi pendokumentasian motif anyaman khas Dayak Meratus itu. “Jika motif anyaman ini bisa terdokumentasikan dengan baik, tentu ini salah satu kemajuan kita bersama dalam menjaga kekayaan kebudayaan kita. Bukan hanya milik orang Dayak Meratus,  tetapi kekayaan kebudayaan juga merupakan milik kita orang Balangan,’’ tandas Eter Nabiring.

Sementara itu, pengoleksi benda-benda khas Dayak, Abdul Hakim mengakui saat ini sudah terkoleksi 100 buah kerajinan anyaman Dayak Meratus dengan motif yang berbeda antar satu dusun dengan dusun lainnya. “Tiap daerah itu memiliki motif anyaman yang berbeda, baik corak maupun warna. Dayak Loksado, misalkan jelas memiliki motif anyaman yang berbeda dengan anyaman Dayak Pitap dan Dayak Alai,” kata Datoe Bukit, sapaan akrab pria kelahiran Birayang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini.

Ia mengungkapkan kebanyakan motif anyaman yang diterapkan dalam seni Dayak Meratus itu terinspirasi dari kehidupan flora dan fauna yang menggambarkan kedekatan mereka dengan unsur-unsur religi yang dihormati, khususnya kehidupan di alam bebas.(jejakrekam)

Penulis   : Sugianoor

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Sugianoor

 

Pencarian populer:dayak meratus ciri khas,https://jejakrekam com/2017/03/26/motif-anyaman-dayak-meratus-yang-berbeda-menjadi-ciri-khas-tersendiri/

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.