Dihadiri Ribuan Jamaah, Haul ke-18 Habib Hasan Alkaff Begitu Khidmat

0

DIGUYUR hujan yang cukup deras dan berangsur-angsur merintik, tak menghalangi ribuan jamaah saat menghadiri haul ke-18, Habib Abdurrahman Hasan Alkaff di Jalan Pangeran Samudera, tepat berada di samping Masjid Noor Banjarmasin, Minggu (26/3/2017).

PERINGATAN hari wafatnya Habib Hasan Alkaff yang dikenal sebagai pendakwah sekaligus pencerahan kawasan Pasar Sudimampir dan Pasar Ujung Murung Banjarmasin ini, menjadi makin khidmat dengan hadirnya penceramah Habib Hasyim Assegaf dari Palembang.

Walikota Ibnu Sina bersama pejabat dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Banjarmasin turut larut dalam acara haulan yang diawali dengan pembacaan ayat suci Alqur’an, serta syair maulid Alhabsyi yang langsung dipimpin putra Habib Hasan Alkaff, yakni Habib Ali Haidar Alkaff yang juga anggota DPRD Kalsel asal Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dalam tausyiahnya, Habib Hasyim Assegaf mengingatkan tentang bahaya riba yang kini sepertinya sudah tak disadari kebanyakan manusia, khususnya umat Islam. Menurut Habib Hasyim, jika uang dari riba digunakan untuk memberi makan diri sendiri atau keluarga, berarti telah memasukkan hal yang kotor dalam tubuh. “Padahal, dalam Alqur’an dan Alhadist sangat jelas bahwa Allah SWT dan Rasulullah SAW melarang riba sebagai najis yang harus dihindari umat Islam,” ujar Habib Hasyim, di tengah para jamaah yang kebanyakan berasal dari para pedagang di pusat grosir di Banjarmasin itu.

Sementara itu, Walikota Ibnu Sina mengajak agar meneladani perjalanan hidup Habib Hasan Alkaff yang menjadi pedagang sekaligus tokoh agama di kawasan Pasar Sudimampir dan sekitarnya. “Apa yang dipraktikkan Habib Hasan Alkaff selama hidupnya dengan mencontoh keteladanan Rasulullah SAW dan para sahabatnya, sudah sepatutnya kita terapkan dalam kehidupan kita,” ujar mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini.

Sementara itu, panitia haul Habib Hasan Alkaff yang juga putranya almarhum, Habib Abdurrahman Alkaff mengungkapkan rencananya dalam peringatan haul ke-18 ini ingin mendatangkan ustadz kenamaan berdarah Banjarmasin, KH Arifin Ilham serta para habib lainnya di Indonesia. Namun, KH Arifin Ilham yang juga pemimpin Majelis Zikir Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat itu berhalangan hadir karena ada kesibukan lainnya.

“Alhamdulillah, walau pun hujan mengguyur, ada ribuan jamaah yang hadir dan khidmat mengikuti haulan ayah kami,” ujar Habib Ayi-sapaan akrab Habib Abdurrahman Alkaff ini.

Sekadar informasi, dikutip dari buku berjudul Sejarah Silsilah dan Gelar Keturunan Nabi Muhammad SAW di Indonesia, Singapura, Malaysia, Timur Tengah, India dan Afrika yang ditulis Idrus Alwi al-Mansyur terbitan Sara Publishing, Jakarta (2002), disebutkan para habaib yang menggunakan pam atau gelar Alkaff ini merupakan keturunan dari waliyullah Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar Al-Djufri.

Gelar Alkaff ini disandang ada dua versi. Versi pertama berasal dari waliyullah Ahmad bin Muhmamad Alkaff yang dalam riwayatnya memiliki kekuatan luar biasa atau jagoan hingga akhirnya, sematan Alkaff diberikan dalam bahasa Hadramaut, Yaman,

Versi kedua, dalam suatu perkara di pengadilan, hakim meminta waliyullah Ahmad bin Muhammad Alkaff menuliskan sesuatu kode. Nah, kode yang ditulis Ahmad bin Muhammad ini adalah huruf Kaf, maka sejak itu masyarakat memanggilnya dengan gelar Alkaff. Nah, sebagian keturunan Ahmad bin Muhammad Alkaff yang wafat di Tarim pada 911 Hijriyah ini memilih hijrah ke pelosok negeri, hingga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.(jejakrekam)

Penulis   : Sira Awdi

Editor    :  Didi G Sanusi

Foto       : Sira Awdi

 

Pencarian populer:habib hasyim assegaf

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.