Sampaikan LKPj, Gubernur Beber Tiga Keberhasilan Pembangunan Kalsel

0

TIGA indikator utama keberhasilan pembangunan Kalimantan Selatan pada 2016 lalu, yakni bidang ketahanan pangan yangmana selain mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja produksi padi tahun 2016, naik sebesar 5,45 persen, dari 2,14 juta ton pada 2015, menjadi 2,35 juta ton pada 2016.

HAL itu diungkapkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor dalam rapat paripurna penyampaian Laporan Pertangungjawaban (LKPj ) Gubernur Kalsel Tahun 2016, di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel, di Banjarmasin, Selasa (21/3/2017).

Selain itu, beber dia, produksi jagung di 2015 yang hanya 128.505 ton, meningkat jadi 194.541 ton di tahun 2016 atau mengalami kenaikan sebesar 44,10 persen. Sedangkan, kedelai di tahun 2015 hanya 10.5536 ton, naik menjadi 22.512 ton di tahun 2016 atau meningkat 87,60 persen. Kedua, pembangunan infrastruktur tahun 2016 terus meningkat dibanding 2015, baik di bidang sumberdaya air, maupun bina marga.Menurutnya, bidang sumber daya air telah dilakukan rehabilitasi jaringan daerah air lebih dari 10 hektar, demi mendukung kedaulatan pangan.

Di samping itu, kata Sahbirin, dibangun daerah irigasi baru, Kinarum tahap I di Kabupaten Tabalong, yang merupakan lanjutan daerah Irigasi Amandit, Batang Alai, dan lanjutan Irigasi Pitap seluas 4.346,90 hektar.

Sedang di bidang bina marga, Paman Birin mengungkapkan terjadi peningkatan kualitas jalan di Kalsel semakin baik, yaitu 92,76 persen jalan di Kalsel dalam kondisi mantap.

Di hadapan tiga pimpinan DPRD H Muhaimin, H Asbullah, H Hamsyuri, serta unsur muspida dan kepala OPD serta pimpinan lembaga/instansi vertikal dan lainnya, Gubernur Sahbirin Noor dengan tegas menyebutkan, bahwa indikator keberhasilan ketiga yaitu di bidang perindustrian yang tumbuh cukup tinggi pada tahun 2016 ini.

“Industri besar dan sedang,  tumbuh sebesar 4,75 persen. Pertumbuhan itu jauh diatas rata-rata nasional, yang hanya sebesar 2,06 persen,” ucapnya. Ia dengan penuh semangat mengatakan bahwa produksi industri manufaktur mikro dan kecil tumbuh sebesar 17,44 persen, juga tumbuh lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya sebesar 4,88 pesen.

“Dengan berhasilnya pencapaian beberapa target pembangunan, bukan berarti pembangunan di Kalsel tanpa kendala dan masalah. Kami juga mencermati beberapa sektor pembangunan yang memerlukan pembenahan, perbaikan dan solusi yang cermat dan tepat,” tuturnya.

Permasalahan tersebut yang dimaksud Paman Birin adalah masih tingginya usia kawin muda, angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang belum turun secara maksimal, pemasalahan di bidang peternakan, permasalahan yang terkait dengan lingkungan serta hambatan-hambatan lain pembangunan, yang diuraikan dalam paket LKPJ yang disampaikan.

“Melalui mekanisme penyampaian LKPj ini, kami mengharapkan masukan yang konstruktif, dari DPRD untuk menyelesaikan persoalan persoalan-persoalan pembangunan. Kami  juga bertekad untuk terus melakukan perbaikan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kalsel,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis   : Igam

Editor     : Didi GS

Foto       : Igam

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.