Hidup Mengalami Keterasingan Tanda Orang Tak Bahagia

0

DI TENGAH kehidupan masyarakat Kota Banjarmasin yang makin hedonisme, gerakan shalat Subuh berjamaah yang dipelopori Aliansi Muslim Banua (AMB) terus menggelora. Pesan-pesan moral dan pencerahan pun disampaikan dalam satu masjid ke masjid lainnya.

PADA Ahad (19/3/2017) dinihari di Masjid At-Taqwa di Jalan Achmad Yani Km 3,5 Banjarmasin, Wakil Rektor IV IAIN Antasari Prof DR Mujiburrahman memberikan tausyiahnya. Ia mengingatkan pentingnya menjaga silaturahmi dalam kehidupan yang sudah makin modern serta bersifat nafsi-nafsi atau individualisme.

“Contohnya, ketika kita mengalami keterasingan itu adalah saat berada dalam pusat perbelanjaan seperti di Duta Mall Banjarmasin. Apa yang Anda lihat? Justru banyak orang yang wara-wiri, tapi tidak bertegur sapa. Ini jelas, menggambarkan bahwa kita mengalami kegelisahan, atau bisa saja tidak bahagia,” tutur Mujiburrahman.

Cendikiawan Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel ini menegaskan apabila seseorang sudah mengenal dirinya, maka mudah mendapat kebahagian sendiri. “Ini merupakan hasil penelitian dari para intelektual dan psikolog di Pekan Baru, Riau. Nah, pernahkan kita berpikir dan bertanya, berasal darimana kita ini? Dan akan berakhir ke mana? Sebab, pada akhirnya kita memang tak ada lagi di dunia ini,” ucap Mujiburrahman.

Ia mengakui di tengah kehidupan masyarakat modern, tentu yang dipandang akan pristise dan jabatan. Dalam artinya, beber Mujiburrahman, ada sebuah kebanggaan dengan apa yang dimiliki seperti telepon genggam yang canggih, mobil yang mahal dan sebaginya. “Padahal, tujuan hidup kita di dunia ini hanya mengabdi kepada Allah SWT. Makna hidup ini adalah berbuat baik kepada sesama manusia dan makhluk hidup lainnya. Nah, itulah kebahagian yang hakiki,” kata doktor jebolan Unversitas Utrecht Belanda ini.

Menurut Mujiburrahman, apabila diri kita baik dengan diri sendiri dan lingkungan maka kebahagian justru yang akan diraih. “Nah, ciri-ciri orang baik itua dalah mendapat pasangan yang baik, anak-anaknya baik, kawan-kawan sepergaulannya baik, rezeki hidupnya tidak tergantung orang lain, serta tidak menyulitkan diri sendiri. Untuk itu, bersiap bagi kita untuk memiliki keterampilan yang andal,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis   : Didi GS

Foto       : Dokumen AMB

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.