PENGUSAHA lokal harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sebab, para pengusaha daerah bisa menjaga kepentingan bersama. Ini menyikapi di tengah persaingan bebas dan masuknya para pengusaha berskala besar yang merambah proyek-proyek daerah.
KONDISI saat ini dibutuhkan kontraktor lokal yang mampu memberikan kontribusi bagi daerah. Sebab itu jadikan kontraktor lokal untuk bisa bekerja di daerahnya sendiri, dan jangan sampai kontraktor luar menguasainya,” ucap pengusaha konstruksi Chandra Bayu kepada jejakrekam.com, Jumat (17/3/2017).
Dia menilai, kini perekonomian di Kalsel sudah mengalami stabilisasi dan kegiatan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar. Dengan begitu, sambung politisi Golkar itu, kontraktor lokal dan kontraktor plat merah (BUMN) yang mengalami keuntungan dalam berusaha atau pekerjaannya, maka dapat memberikan kontribusi bagi lingkungan dan pembangunan Kalimantan Selatan.
Senada itu, Wakil Ketua Umum BPD Gapensi Kalsel H Rusli menyatakan, perlindungan untuk kontraktor lokal wajib diperjuangkan, agar selalu merasa nyaman bekerja di rumah sendiri. “Kontraktor luar yang bekerja di Kalsel, seharunya sistem peralatan sudah berada di tempat. Saat ini banyak pengusaha/rekanan besar yang tidak selesai melaksanakan pekerjaannya akibat peralatan tidak berada di tempat,” kata pria berkacamata ini.
Bahkan, Rusli berharap kontraktor besar di Kalsel dapat mengayomi atau merangkul atau mensubkon kontraktor lokal sesuai UU No 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. “Ya pengusaha daerah harus dibina secara kontinue sesuai undang-undang,” kata H Rusliansyah, yang juga pengurus Kamar Dagang Industri (Kadin) Kalsel ini.
Dia mencontohkan, proyek Bandara Syamsudin Noor dikerjakan kontraktor luar dapat disubkon item-item kecil. “Minimal kontraktor lokal bisa kecipratan dalam item pekerjaan proyek bandara,” imbuhnya.(jejakrekam)
Penulis : Afdi NR
Editor : Didi GS
Foto : Blogger