HIPMI Desak Pihak Perbankan Permudah Akses Kredit Usaha

0

TANTANGAN dunia usaha semakin keras, sejak pemberlakuan pasar bebas dan globalisasi yang makin membuat pengusaha lokal harus bersiap diri dengan segala kekuatannya. Hal ini juga menjawab dampak dari serbuan produk dan pengusaha asing ke Indonesia, termasuk ke Provinsi Kalimantan Selatan.

KETUA Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kalimantan Selatan, Gusti Ervin Wardhana, tujuan dari rapat kerja daerah (rakerda) dan pendidikan pelatihan (diklat) 2017 di Hotel TreePark Banjarmasin untuk mengevaluasi program HIPMI setelah dilantik sebelumnya, sebelum mengikut rapat nasional pada 16-29 Maret 2017 nanti di Jakarta.

“Dedikasi kami yang membawahi pengusaha muda, HIPMI ingin menciptakan pengusaha muda baru dan pejuang pengusaha yang ingin mempererat hubungan,” ujar Gusti Ervin Wardhana kepada wartawan di Banjarmasin, Rabu (15/3/2017).

Menurutnya, tantangan dunia usaha semakin keras, sejak masuk pasar bebas dan globalisasi, sehingga jika pengusaha lokal harus berkompetensi dan berkompetisi dengan pengusaha sendiri, tapi dengan negara lainnya. “Makanya, HIPMI harus lebih kreatif dan memberikan apresiasi terhadap pembangunan perekonomian daerah Kalimantan Selatan,” tutur Gusti Ervin.

Senada itu, Sekretaris BPP HIPMI Raditya Pria, berharap acara rakerda dan diklat 2018 harus dijadikan momen ini untuk mencari solusi cerdas dan kontribusi positif bagi Kalsel. “Kita harus maklum negara kita berjuang dengan globalisasi ekonomi, bahkan tambang dan lainnya pun banyak yang gulung tikar,”ujarnya.

Menurut Raditya, HIPMI pun ikut berjuang dalam meningkatkan ekonomi pembangunan di daerah. Salah satunya, HIPMI meminta permudah akses kredit dari pihak perbankan kepada pengusaha muda. “Kita sadar lapangan pekerjaan masih sedikit, perlu ditingkatkan untuk itu HIPMI harus berjuang,”ujarnya.

Ia menjelaskan pada akhir Maret 2017 ini akan digelar Rakernas HIPMI di Jakarta, semoga dengan kegiatan tersebut bisa dibawa hasil-hasilnya ke Jakarta. “Kita berharap anggota HIPMI bisa membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan ekonomi daerah,”tegasnya. Sebagai pengusaha, Raditya berharap adanya dukungan dari pemerintah dan perbankan dalam memberikan kredit dengan tentunya kontribusi dari HIPMI dapat menjelma sebagai sebuah kekuatan pengusaha muda ke depan.

Sedangkan, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor,mengatakan, pemerintah dengan segala pejabat tingkatannya tidak melaksanakan korupsi, terlibat narkoba karena ini sangat membuat senang masyarakat. “Siapapun yang berusaha di Kalsel tidak mempersoalkan, ketika pengusaha sukses di Banua ini. Kita berharap pengusaha itu bisa berbagi kepada masyarakat,”ujarnya.

Menurut dia, hal ini artinya bermanfaat bagi masyarakat, peran pengusaha tidak hanya mengeruk keuntungan tapi mau berbagi dengan masyarakat.”Kekuatan alim ulama dan tokoh agama bisa menjadi solusi bagi daerah. Sebab,  kita tidak menyadari bahwa kapan bisa maju tidak hanya sukses di dunia tapi juga di akhirat,”jelasnya. Sahbirin menjelaskan kalau tiga komponen ini bisa dilaksanakan akan ada kekuatan besar untuk masyarakat sejahtera, kalau ada salah satunya tidak berjalan, maka akan ada ketimpangan.

“Kalau HIPMI bisa eksis ke depan diharapkan bisa lebih baik ke tingkat nasional. Pengusaha adalah harapan pemerintah dan masyarakat Kalsel. HIPMI harus berkualitas untuk mampu bersaing dengan pengusaha lainnya di luar Kalsel. Saya yakin dengan HPMI berkualitas akan lebih maju ke depan,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis   : Afdi NR

Editor    :  Didi GS

Foto       : Afdi NR

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.