Gali Bibit Pecatur Andal Minimal Tiru Jejak Grand Master Ardiansyah

1

FIGUR pengganti Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalimantan Selatan seusai HM Rosehan Noor Bachri memimpin pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga prestasi itu mulai bermunculan. Nama Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof DR H Sutarto Hadi serta Direktur PDAM Bandarmasih, Muslih mulai disebut-sebut sebagai sosok calon ketua yang baru.

HAL itu diakui HM Rosehan Noor Bachri. Ketua Pengprov Percasi Kalsel ini mengakui ada dua nama yang kuat menjadi penggantinya dalam musyawarah provinsi (musprov) 2017 ini. “Saya siap untuk menyerahkan tongkat estafet kepada tokoh-tokoh yang serius membina olahraga catur makin berpretasi,” ujar HM Rosehan Noor Bachri di Banjarmasin, Jumat (10/3/2017).

Mantan Wakil Gubernur Kalsel ini mengingatkan agar para pecatur nantinya dipersiapkan matang untuk meraih prestasi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papuan. Menurutnya, sejak idni sudah dipersiapkan, seperti mengadakan eksebisi serta seleksi para pecatur yang memiliki potensi kuat.

Menurutnya, penyiapan para pecatur andal untuk konsep pengembangan jangka panjang patut diutamakan. Untuk itu, anggota DPRD Kalsel asal FPDI Perjuangan ini berharap para pengurus Percasi di seluruh Banua benar-benar berkomitmen tinggi dalam memajukan olahraga catur.

“Sebab, catur merupakan olahraga otak, maka untuk menyiapkan bibit catur bisa melalui pendekatan ke sekolah-sekolah. Mereka harus dilatih agar benar-benar menjelma menjadi pecatur yang andal,” ucap Rosehan.

Ia mengakui dalam beberapa tahun atau pada PON XIX Jawa Barat 2016 lalu, para atlet catur yang dikirim Kalsel belum bisa berpartisipasi, karena masih minim prestasinya. “Makanya, dari hobi atau bakat yang terpendam dari para pecatur pemula itu harus dibina, sehingga terus meningkat dan menjadi pecatur yang andal,” ujar Rosehan.

Menurutnya, catur merupakan salah satu cabang olahraga yang merakyat, bahkan para penggemarnya terbesar bukan hanya di perkotaan tapi juga ke pedesaan, sehingga bibit-bibit yang ada di Kalsel bisa diseleksi dan dibina secara intensif untuk melahirkan atlet yang berprestasi bukan hanya skala regional, namun juga menyasar nasional.

“Kita masih ingat di era 1960-an hingga 1980-an, pecatur Kalsel bukan hanya diakui secara nasional, tapi juga merambah dunai internasional seperti almarhum Arofah Bachtiar dan Grand Master Ardiansyah. Makanya, untuk menjaring dan melatih bibit-bibit atlet catur muda di Kalsel, harus segera rutin digelar kejuaraan atau pertandingan catur. Dengan begitu, kemampuan mereka terasah serta memiliki jiwa tanding yang tinggi,” ujar Rosehan.(jejakrekam)

Penulis  : Igam

Foto      : Balikpapan Pos

 

 

 

1 Komentar
  1. Putra berkata

    Saya tertarik dengan tulisan anda mengenai Permainan Catur
    Silahkan kunjungin web kami http://chess.gunadarma.ac.id/ kami menyediakan beberapa artikel mengenai permainan catur.

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.