Target 1.500 Wirausaha Baru, Mahasiswa Dilatih Ciptakan Lapangan Kerja Baru

0

RENDAHNYA akses permodalan, sumber daya manusia (SDM), minim produktivitas hingga berakibat lemahnya daya saing menjadi persoalan krusial yang dihadapi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengkah (UMKM) di Indonesia.

PENINGKATAN daya saing bagi pelaku UMKM dan koperasi menjadi topik hangat yang dibahas dalam Gerakan Kewirausahaan Nasional 2017 bagi pemuda dan mahasiswa yang dilantih secara khusus oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI di Hotel Tree Park Banjarmasin, Sabtu (4/3/2017).

Kepala Sub Bidang Pemasyarakatan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Elvira Tristania mengakui posisi lemah bagi para pelaku UMKM di Indonesia terhadap akses permodalan, daya saing, sumber daya manusia hingga produktivitas di tengah persaingan dengan pelaku-pelaku usaha besar.

“Makanya, mereka perlu program pelatihan dan pendidikan, dengan meningkatkan produksi yang sangat cepat,” ujar Elvira.

Sedangkan, Muhammad Ramlan yang mewakili  Dinas Koperasi dan UKM Kalsel mengakui terciptanya wirausaha baru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. “Perlu pengetahuan dan memberikan pemahaman kepada pemuda mahasiswa sehingga dalam menjalankan usaha mampu maju,” katanya.

Karena itu, menurut Ramlan, semangat dan motivasi sangat mendorong peningkatan usaha demi mencegah pengangguran. “Memang banyak pemuda mahasiswa enggan untuk berusaha, sebab orangtua cenderung mendorong anak-anak bekerja sebagai karyawan/pegawai,” katanya. Ramlan menegaskanpengembangan SDM dilakukan dengan cara kewirausahaan, “Kami berterima kasih dengan adanya pelatihan kewirausahaan melalui GKN,” imbuhnya.

Sedangkan, tenaga ahli Komisi VI DPR RI Dr MS Siddiq mengatakan kegiatan difasilitasi oleh Komisi VI untuk pembinaan pemuda mahasiswa di daerah. “Tujuan dicapai untuk menciptakan wirausaha pemuda mahasiswa di daerah,” tutur mantan wartawan harian ini.

Dia menegaskan, target 1.500 wirausaha baru di Kalsel dengan dana Rp3 miliar di mana setiap pelatihan maksimal dikuti 40 peserta. “Kalau secara nasional sekitar 10 ribu wirausaha baru tercipta,” tandas Ketua Umum Jaringan Intelektual Muda Kalimantan (JimKa) ini. Dari jumlah 40 peserta dari 13 kabupaten/kota, yang diharapkan MS Siddiq, bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.(jejakrekam)

Penulis   : Afdi NR

Foto       : Afdi NR

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.