SMA Terbuka Solusi Bagi Siswa yang Sudah Berkeluarga

0

MODEL pembelajaran SMA terbuka diyakini menjadi solusi bagi siswa yang telah berkeluarga untuk tetap bisa menuntaskan prpgram wajib belajar 12 tahun di sekolah. Hak yang sama juga diterima siswa SMA yang berstatus kawin itu untuk mengikuti ujian nasional (UN) ataupun model ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

SAAT ini, tercatat ada 82 siswa terbuka yang mengikuti UNBK di SMAN 1 Gambut, Kabupaten Banjar. Selama bersekolah, para siswa yang berstatus kawin dalam kartu tanda penduduk (KTP) itu bisa mengikuti program pendidikan laiknya sekolah regular yang ada. Bedanya, waktu pembelajaran yang harus disesuaikan dengan kondisi siswa.

Sebab, pembelajaran menggunakan sistem tatap muka seminggu sekali. Sedangkan, sisanya belajar dari jarak jauh melalui sistem online. Posisinya yang setara dengan pelajar SMA pada umumnya, siswa berkeluarga itu pun diwajibkan mengikut UN atau UNBK.

“Untuk siswa yang sudah berkeluarga dan mengikuti program SMA terbuka di SMAN 1 Gambut mencapai 82 orang. Tahun ini, mereka akan mengikuti UNBK 2017,” ujar Kepala SMAN 1 Gambut, H Busra di Gambut, Kabupaten Banjar, Sabtu (25/2/2017).

Menurutnya, operasional SMA terbuka sudah berjalan selama tiga tahun, dengan jumlah siswa yang sudah mencapai ratusan orang. “Yang menarik, saat mengikuti UNBK, ada saja siswa yang sudah hamil. Maklum, sebagian besar dari mereka sudah bersuami atau berkeluarga,” ucap H Busra.

Ia memastikan tahun pelajaran 2016-2017 ini, SMAN 1 Gambut akan meluluskan siswa yang mengikuti program SMA terbuka. “Untuk persiapan UNBK, kami sudah menggelar simulasi. Kekhawatiran tak lulus UNBK tentu ada, sebab baru pertama kali menggelar ujian secara online ini,” tutur H Busra.

Terlebih lagi, menurut H Busra, siswa SMA terbuka ini terbilang sedikit untuk mengikuti proses belajar mengajar, terhitung hanya 8 kali per semester. “Selebihnya, mereka belajar mandiri atau secara online. Kami berharap dengan proses belajar secara online, mereka tidak kaku lagi saat UNBK nanti. Tentu saja, harapannya mendapatkan hasil yang maksimal,” paparnya.

Untuk ijazah yang dikantongi siswa SMA terbuka di SMAN 1 Gambut, dipastikan H Busra tak berbeda dengan lulusan sekolah reguler. “Yang berbeda itu hanya proses belajar mengajar. Ternyata, peminat SMA terbuka ini cukup tinggi. Dengan kuota yang tersedia terbatas, banyak siswa yang telah berkeluarga lebih memilih program ini,” tutur Busra.

Menariknya, untuk stimulus siswa berkeluarga ini, setiap kali pertemuan belajar mengajar diberikan uang transportasi senilai Rp 50 ribu. “Untuk regional di Kalimantan, hanya SMAN 1 Gambut yang menyedikan program SMA terbuka. Makanya, kalau ada peminat dari luar wilayah, kami tak bisa menolaknya. Saat ini, pelajar terjauh berasal dari Kabupaten Tanah Laut, sedangkan mayoritas asal Kabupaten Banjar,” tandasnya.

Mengenai sumber pendanaan SMA terbuka ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, HM Yusuf Effendi mengungkapkan bersumber dari APBN yang dikelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Meski dananya dari pusat, fasilitas di sekolah SMA terbuka ini tetap jadi perhatian kami,” ujar Yusuf Effendi.(jejakarekam)

Penulis : Wan Marley

Editor  : Didi GS

Foto    : SMAN 1 Gambut

 

Pencarian populer:sma terbuka gambut,https://jejakrekam com/2017/02/26/sma-terbuka-solusi-bagi-siswa-yang-sudah-berkeluarga/,sma terbuka banjarmasin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.