Jembatan Pagat yang Sudah Tua Diganti dengan Struktur Baja Baru

0

KONDISI Jembatan Pagat yang menghubungkan Kecamatan Hantakan, Batu Benawa terakses ke Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) kini makin tak layak dilewati pengguna jalan. Jembatan selebar 4,5 meter dan bentang panjang 48 meter itu tampak makin menua dan permukaan aspalnya terkelupas dan berlobang.

SEKRETARIS Komisi III DPRD Kalimantan Selatan, Riswandi mengakui kondisi Jembatan Pagat berstruktur besi baja itu merupakan akses satu-satunya menuju kawasan objek wisata Pagat, telah dialokasikan dana perbaikannya pada APBD Kalsel 2017 ini.

“Dalam APBD Kalsel 2017, sudah masuk program skala prioritas. Jadi, pada tahun ini juga akan dilakukan pembangunan jembatan baru menggantikan jembatan lama yang sudah tua itu,” ucap Riswandi usai reses menemui konstituennya di Kecamatan Hantakan, Barabai, dan Birayang, di Banjarmasin, Minggu (26/2/2017).

Dari website LPSE Provinsi Kalimantan Selatan, proyek Jembatan Pagatan yang digarap Dinas Pekerjaan Umum Kalsel itu telah dilelang secara terbuka dengan pagu anggaran Rp 5.878.259.000. Nah, kondisi jembatan yang tak lagi bersahabat bagi pengendara roda dua dan empat, diakui Riswandi, dikeluhkan warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) saat reses menyerap aspirasi.

“Kondisi jembatan ini sudah rusak sejak 2014 lalu. Padahal, jembatan itu menjadi akses satu-satunya ke objek wisata Pagat Batu Benawa,” ujar legislator PKS ini. Sekadar diketahui, bukan hanya objek wisata Pagat Banua Benawa, di kawasan itu juga ada arena outbot Baruh Bunga Haliau, dan Banyu Panas Hantakan.

Sedangkan, Jembatan Pagat itu terakhir direhabiltiasi pada 1988, dan kondisi penghubung antar kecamatan dan ibukota Barabai itu dianggap tak layak lagi. Menurut Riswandi, nantinya ketika Jembatan Pagat itu diganti dengan struktur yang baru, akses jalan menuju kawasan wisata serta ke Kota Babarai akan dibuat jalur alternatif. “Tapi, itu urusan teknis Dinas Pekerjaan Umum Kalsel. Yang pasti, jembatan yang hanya seluas 4,5 meter itu tak sebanding lagi dengan ruas Jalan Barabai-Pagat yang sudah lebar 9 meter, atau dengan lebar bersih 6 meter, karean bahu kiri dan kanan 2 meter serta 1 meter untuk saluran,” terang Riswandi.

Bukan hanya Jembatan Pagat, mantan Wakil Ketua DPRD Kalsel ini mengakui kondisi jalan negara yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) juga rusak akibat aktivitas angkutan truk semen Conch. “Masalah ini harus segera dituntaskan. Jangan sampai kita membangun infrastruktur, justru yang merusaknya adalah angkutan yang melebihi tonase daya tahan jalan,” imbuh Riswandi.(jejakrekam)

Penulis : Didi GS

Foto    : Amin Barabai.Blogspot.Com

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.