PENDIRIAN usaha optik yang menyasar pasar kaca mata dan lainnya cukup marak di Banjarmasin. Untuk itu, setiap toko atau usaha diharuskan mengantongi perizinan dengan mengantongi rekomendasi Gabungan Pengusaha Optik Indonesia (Gapopin).
JIKA telah mengantongi izin dan tergabung dalam Gapopin, maka perlindungan terhadap konsumen bisa terjamin serta bisa melayani masyarakat yang memiliki kartu peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Saat ini, kami terus melakukan rekrutmen anggota Gapopin secara terus menerus di semua daerah. Setiap perizinan usaha optik harus melalui rekomendasi asosiasi sesuai Permenkes No 1424/2002,” kata Ketua Gapopin Kalsel HM Yusuf di Banjarmasin, Sabtu (25/2/2017).
Selama ini, menurut dia, tidak semua kabupaten/kota mengurus perijinan optik melalui rekomendasi asosiasi Gapopin “Di Kalsel hanya ada 39 optik yang menjadi anggota Gapopin. Padahal, ada lebih seratus usaha optik ada di daerah ini,” tutur pemilik Modern Optikal Banjarmasin ini.
Yusuf berharap, optik lokal bisa bersatu dan bekerjasama di bawah naungan Gapopin. “Jangan sampai pengusaha optik lokal tersingkir dengan pengusaha luar, yang semakin menjamur,” kata Ketua Bidang Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kalsel ini.
Ditanya trend kacamata yang laris manis saat ini? Dia memastikan, kini para penggemar kacamata modis atau kesehatan, lebih memilih gagang plastik. “Ini model baru dan trend moderen, bagi pengguna kacamata,” tutur Yusuf
Terkait keberadaan BPJS Kesehatan yang membantu masyarakat dalam membeli kacamata, Yusuf mengakui hal itu cukup membantu para pelanggan. Sebab, beber dia, banyak yang membeli kacamata dengan potongan harga dengan memperlihatkan kartu kepesertaan BPJS Kesehatan,
“Variasi suntikan dana dari BPJS, tergantung kelas atau pelayan fasilitas kesehatan. Ada yang Rp 300 ribu, Rp 200 ribu dan Rp 100 ribu tergantung kelas peserta BPJS Kesehatan,” tandas Yusuf.(jejakrekam)
Penulis : Afdi NR
Foto : Tribun Batam