Omzet Pakaian Jadi Menurun, Pusat Grosir di Banjarmasin Sepi Pembeli

0

KONDISI perekonomian Kota Banjarmasin masih belum pulih sepenuhnya. Omzet penjualan di sejumlah pasar pusat konveksi menurun drastis. Kondisi ini makin membuat para pedagang di Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir harus bertahan dengan modal yang ada, di tengah sepinya transaksi barang yang dijual secara partaian itu.

UNTUK menyiasati itu, para pedagang pun berani membuka toko di hari-hari libur dan akhir pekan berharap agar para pembeli berdatangan ke pusat grosir pakaian jadi dan bahan-bahan konveksi itu.  “Sekarang kondisi penjualan relatif sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini mungkin karena daya pembeli masyarakat makin menurun. Ditambah lagi, persaingan antar pasar di Banjarmasin juga semakin meningkat tajam,” ujar pemilik toko sepatu dan sandal, Merak Mas, H Wahyu di Banjarmasin, Rabu (22/2/2017).

Rupanya bukan hanya penjualan alas kaki yang mengalami penurunan tajam. Hal serupa juga dirasakan para pedagang baju muslim dan pakaian jadi. Menurut H Zainuddin, pemilik toko busana M Fitri, untuk memenuhi trend pakaian di Banjarmasin yang setiap tahun berubah juga didatangkan model-model baru dari pusat grosir Pasar Tanah Abang dan Pasar Baru di Jakarta.

“Walau ada model baru, ternyata belum juga menarik minat para pembeli. Saya menduga karena kondisi ekonomi yang belum membaik. Sekarang ini, kami harus bersaing dengan penjualan secara online yang sudah marak, karena hanya dengan menggunakan aplikasi di telepon pintar, para pembeli sudah bisa menunggu pesanan itu datang ke rumah. Beda kalau mereka harus pergi pasar untuk memberi model pakaian terbaru,” ucap Zainuddin.

Padahal, menurut dia, pakaian yang didatangkan merupakan barang-barang berkualitas dan bermerek, tak kalah dengan model-model baru yang dijajakan di media online.“Ya, kami berharap agar kondisi perekonomian Kalimantan Selatan membaik, sehingga omzet penjualan baju dan lainnya juga meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata Zainuddin.

Ternyata, bukan hanya dua kawasan pusat grosir itu mengalami pelesuan ekonomi. Para pedagang yang berjualan di Pusat Perbelanjaan Sentra Antasari juga mulai ditinggalkan pelanggan.  “Di sini, kalau pembeli yang mau datang membeli pakaian sekarang bisa dihitung dengan jari,” ucap seorang pedagang lainnya.(jejakrekam)

Penulis   : Sira Awdi

Editor    : Didi GS

Foto      : Iman S

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.