Citraland Bantah Sebabkan Lahan Alkah Warga Simpang Empat Terendam

0

TERGENANGNYA kompleks alkah milik warga Desa Simpang Empat, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, akibat pola pembangunan rumah mewah dengan sistem urukan langsung ditepis pengembang Citraland Banjarmasin dari Ciputra Group itu.

MANAGER Citraland Banjarmasin, Stefanus menegaskan pembangunan yang diterapkan dalam tipe rumah-rumah kelas elit itu, bukan akibat proyek pengembangan bisnis properti yang tak ramah lingkungan.”Saya kira bukan akibat dari pengembang Citraland, dengan terendamnya alkah milik warga itu,” ucap Stefanus saat mengunjungi areal pemakaman warga Desa Simpang Empat yang terendam, Selasa (21/2/2017).

Ia menegaskan pola pembangunan perumahan seharga miliran rupiah per unit itu tetap mengadopsi sistem rumah panggung. “Kami membuatkan saluran air untuk warga ke arah sungai dekat sekolah untuk menghindari banjir di kawasan perumahan dan sekitar perumahan, termasuk areal pemukiman warga dan lahan lainnya,” tutur Stefanus.

Menurutnya, Citraland Banjarmasin juga menyalurkan dana sosial (corporate  social responsibility) dengan bentuk peninggian jalan di kawasan perkampungan penduduk, serta melakukan normalisasi sungai setelah musim hujan.

“Alkah itu tetap ada airnya, meski tidak ada hujan. Kalau waktu hujan memang semua terendam atau genangan air di sekitar kawasan itu. Itukan sudah lama,” ujar Stefanus.

Ia mengaku pihak Citraland Banjarmasin sudah berkoordinasi dengan warga Desa Simpang Empat, serta Camat Kertak Hanyar, Harun Al Rasyid dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat. “Memang sampai sekarang belum ada pertemuan dengan mereka,” kata Stefanus. Ia memastikan penyaluran CSR Citraland juga tak pernah hitung-hitungan, artinya selalu membantu warga sekitar. “Kami tetap keluarkan dana untuk lingkungan warga. Jadi, kami selalu memberikan CSR bagi masyarakat setempat,” katanya.

Menurut Stefanus, kini sudah ada 900 unit rumah mewah yang terbangun di kawasan Citraland, di Jalan Achmad Yani Km 8 Banjarmasin dari target total lebih seribu lebih unit. “Rumah Citraland dikelilingi tembok, dan di samping tembok dibikin saluran, agar tidak membuat warga sekitarnya terendam,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Afdi NR

Foto     : Afdi NR

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.