Bahaya, Konsumsi Kopi Sachet Berlebihan Bisa Picu Hipertensi

0

KOPI instan dalam kemasan (sachet) begitu menarik hati, bahkan kini seperti perang produk di pasaran dan membidik para penggemarnya. Tahukah Anda? Dari hasil penelitian Ketua Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Jember, Jawa Timur, Prof Achmad Subagio, Ph.D, ternyata ada bahaya yang terkandung di dalamnya.

DIKUTIP dari laman Wikipedia Sunnah, Achmad Subagio yang juga pakar pertanian dan pengolahan pangan jebolan Jepang ini mengungkapkan kopi instan yang dikemas dan mengandung krimer itu justru menimbulkan efektif negatif dalam tubuh.

“Kandungan krimer nabati jika dikonsumi berlebihan dalam jangka panjang berpotensi memicu hipertensi (darah tinggi) serta penyumbatan pembuluh darah. Sebab, krimer nabati tak dapat dicerna oleh tubuh,” tulis Subagio dalam rilisnya. Ia langsung mengadakan riset dengan memeragakan percobaan kecil dengan tiga buah lilin menyala, begitu ditaburi krimer nabati di atas, justru nyala lilin itu makin membesar, bukannya mati. “Ya, karena krimer nabati itu bersifat eksplosif tinggi atau mudah meledak. Makanya, kalau terlalu banyak mengkonsumsi kopi krimer sama halnya dengan memasukkan kolesterol kering dalam tubuh, karena susah dicernah oleh tubuh,” ujar ilmuwan yang diakui dunia internasional ini.

Lantas apakah boleh mengkonsumsi kopi instan? Subagio menyarankan boleh asalkan jangan terlalu banyar. Ia juga mengomentari soal produk white coffee (kopi putih) yang kini populer akibat promosi gencar-gencaran dari produsen. Menurut Subagio, white coffee sebetulnya bukan jenis kopi putih atau berwarna putih, melalui bahan campuran kopi itu terbuat dari ekstrak gula atau minyak nabati yang diekstraksi dengan bahan kimia.

Penemu tepung Modified Cassava Flour (MOCAF) mengungkapkan proses pembuatan yang tidak memenuhi standar kesehatan adalah kopi yang disangrai dengan suhu kecil, sehingga kandungan kafein dan asam tidak turun. Hal itu dilakukan, agar warna bubuk kopi yang dihasilkant idak terlalu hitam. “Hal semacam ini tidak bagus untuk kesehatan dan bisa menyebabkan kanker,” ujar Subagio.

Ia menyarankan untuk mengkonsumsi kopi hendaknya secukupnya saja dan tidak berlebihan. Menurutnya, disarankan bila mengkonsumsi kopi tanpa gula sehari, yakni secangkir di pagi hari setelah sarapan, dan secangkir kopi setelah makan.

Menurut Subagio, kopi hitam tanpa gula memberi manfaat bagi tubuh, terutama penderita diabetes karena kopi hitam mengandung 60 persen nutrisi, 20 persen vitamin, 10 persen kalori, dan 10 persen mineral. “Ada banyak manfaat meminum kopi tanpa gula bagi kesehatan tubuh,” ucapnya.

Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (FTP – UJ) mengungkapkan manfaat kopi hitam tanpa gula itu adalah meningkatkan daya ingat, membantu otak tetap aktif karena mengaktifkan saraf untuk mencegah dimensia dini, meningkatkan kecerdasan sebab kafein merupakan psikoaktif yang bereaksi dengan tubuh dan dapat meningkatkan mood, energi dan fungsi kognitif seseorang.

“Membantu membersihkan isu perut, sehingga kerap sering buang air kecil. Lalu, membuat racun dan bakteri dalam tubuh yang ada di perut keluar bersama urine. Kemudian, membantu menurunkan berat badan, karena dapat membakar lemak. Kopi hitam tanpa gula juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh, mengatasi penyakit jantung, mengurangi tingta peradangan dalam tubuh sehingga menurunkan risiko penyakit kardiovaskular,” tutur ilmuwan Indonesia yang tercatat dalam buku Who’s Who in the World 2010 setebal 3.197 halaman itu.

Subagio juga menerangkan kopi hitam tanpa gula jelas lebih sehat karena menjadi antioksidan alami. Bahkan, kata dia, secangkir kopi hitam tanpa gula itu mengandung vitamin B2, B3 dan B5 serta mangan, magnesium dan kalium,” ujarnya.

Ia mengajak untuk meminum kopi tanpa gula dari sekarang, karena dengan mengkonsumsi kopi hitam dua kali sehari dapat mencegah penyakit parkinson. “Sebab, kafein dapat meningkatkan kadar dopamin dalam tubuh. Dan, manfaat terakhir adalah dapat meningkatkan mood sehingga menjadi obat terbaik untuk melawan depresi,” tuturnya.(jejakrekam)

Sumber : Wikipedia Sunnah

Foto      : DatDut.com

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.