Namanya Program Pengamanan Air, PDAM Alokasikan Dana Rp 300 Miliar

0

KONDISI air sungai yang ditengarai sudah tercemar berat di Banjarmasin, terutama di Sungai Barito dan Sungai Martapura. Hal ini ditambah lagi air tanah di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang dianggap tak layak untuk dikonsumsi.

DIREKTUR Utama PDAM Bandarmasih, Muslih pun mengatakan hanya pasokan air Sungai Tabuk di Kabupaten Banjar yang masih dijaga sebagai bahan baku air leding yang dialirkan ke rumah pelanggan.

Ia mengatakan telah membuat program pengamanan air baku pada 2017 dengan menambah daya kapasitas pengambilan air di Intake Sungai Tabuk, dari sebelumnya 1.700 liter per detik, menjadi 3.000 liter per detik.

Menurut Muslih, meski di kawasan itu dilanda musim kemarau, kualitas air baku di Intake Sungai Tabuk bisa dijaga, dengan meningkatkan daya tampungnya. Dengan dana sebesar Rp 300 miliar, Muslih memastikan program pengamanan air baku ini merupakan investasi jangka panjang karena banyak infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya yang dibangun.

“Ya, ditargetkan dalam dua tahun program pengamanan air baku ini selesai. Jadi, PDAM Bandarmasih tak perlu khawatir lagi, apabila terjadi musim kemarau panjang, yang membuat air Sungai Martapura tak bisa diproduksi sebagai bahan baku air leding,” tutur Muslih di Banjarmasin, Jumat (16/2/2017).

Ia memastikan dengan penambahan jaringan pipa dari Sungai Tabuk menuju Pematang, kemudian dikoneksi ke Jalan Pramuka di Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) yang ada. Lagi-lagi dengan besarnya pengambilan air baku itu, Muslih tetap menginginkan agar fasilitas penampung seperti reservoir atau embung bisa diwujudkan.  “Semua terobosan ini untuk mengamankan air baku yang sangat penting bagi PDAM. Sebab, program layanan PDAM sudah mencapai 99,99 persen,” kata pejabat berkumis ini.

Dengan adanya 170 ribu pelanggan lebih, Muslih mengatakan PDAM harus terus melakukan inovasi agar bisa memberikan air yang berkualitas bagi masyarakat Banjarmasin. “Sekarang ini, kendala yang dihadapi adalah pengolahan air yang berkualitas, mencakup ketersediaan air baku yang makin lama semakin mengkhawatirkan akibat pencemaran,” katanya.

Menurut Muslih, jika tak sekarang diatasi, maka ketika kemarau panjang datang, tentu produksi air bersih PDAM Bandarmasih akan terkendala dan mengganggu jalur distribusinya kepada masyarakat.(jejakrekam)

Sumber : Antara

Foto   : Hasan Zainuddin Antara

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.