Daging Kerbau Belum Bisa Didatangkan ke Kalsel

0

DISTRIBUSI daging kerbau yang diimpor dari India, sebagai sumber nutrisi alternatif pengganti daging sapi yang sempat fluktuatif harga jualnya di pasaran, ternyata belum bisa masuk ke pasar Kalimantan Selatan.

KEPALA Divisi Regional Badan Urusan Logistik (Divre Bulug) Kalimantan Selatan, Dedi Supriadi mengakui saat ini pendistribusian daging kerbau impor masih diprioritaskan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

“Saat ini, harga daging sapi mulai berangsur normal di pasar sekitar Rp 110 per kilogram. Meski pun ada keinginan Presiden RI untuk harga daging sapi bisa ditekan ke angka Rp 85 ribu per kilogram,” ucap Dedi Supriadi di Banjarmasin, Sabtu (11/2/2017).

Menurutnya, pasokan daging sapi mencapai 5 ton akan segera didistribusikan ke pasar-pasar yang ada di Kalimantan Selatan. “Diperkirakan pada Februari ini, sudah beredar. Sedangkan, untuk daging keras belum bisa didatangkan untuk memasok pasar daging di Kalse,” kata Dedi.

Ia mengaku bersyukur hingga kini harga daging sapi di luar kota sudah konstan di angka Rp 85 ribu per kilogram. “Harga daging untuk kebutuhan masyarakat memang harus terpenuhi, sehingga perlu stok daging sapi yang memadai,” bebernya.

Dedi mengakui untuk produk lainnya, seperti harga beras di Kalimantan Selatan belum stabil, namun secara per lahan akan segera teratasi. Mengenai operasi pasar, Dedi mengatakan Bulog akan menyiapkan armada untuk menyebar di seluruh kabupaten/kota. “Operasi pasar Bulog dilakukan setiap hari, dan target sampai normal harga, termasuk 2.500 ton gula,” ucapnya.

Disinggung rumah pangan kita (RPK), Dedi mengungkapkan telah ada sekitar 250 buah/toko di Kalsel. “Kami terus membuka RPK untuk masyarakat. Ya untuk meratakan pendistribusian stok sembako, dan menumbuhkan ekonomi kerakyatan,” bebernya.(jejakrekam)

Penulis: Afdi NR

Foto     : Fronttoll

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.