PENGADUAN warga Desa Rantau Bakula, Kecamatan Sungai Pinang sudah didengar. Menyusul keretakan tanah di areal persawahan dan pemukiman warga, diduga kuat akibat aktivitas tambang bawah tanah (underground) PT Merge Mining Industry (MMI), telah ditindaklanjuti Dinas Pertambangan dan Sumber Daya Mineral (SDM) Provinsi Kalimantan Selatan.
PENUTUPAN aktivitas tambang sementara dari perusahaan pemegang izin dari pemerintah pusat ini ditegaskan Kepala Dinas Pertambangan dan SDM Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammad Amin usai bertemu dengan Komisi III DPRD Kalsel di Banjarmasin, Kamis (2/2/2017).
“Kami sudah hentikan aktivitas produksi tambang PT MMI, sejak ada laporan dari warga. Hal itu dilakukan untuk mempelajari penyebab terjadi penurunan tanah di Desa Rantau Bakula,” ujar Amin. Ia menegaskan instruksi penghentian sementara aktivitas pertambangan perusahaan itu, langsung dari Inspektorat Pertambangan Kementerian ESDM. “Sebab, perizinan PT MMI itu dikeluarkan pemerintah pusat,” kata Amin.
Menurutnya, sejauh ini, pihak perusahaan diwajibkan melakukan penelitian atas apa yang telah terjadi. Dalam hal ini, keretakan dan menurunnya tanah sawah milik warga di Desa Rantau Bakula. “Jika dalam penelitian ditemukan karena dampak eksploitasi pertambangan, maka perusahaan diwajibkan mengganti kerugian sekaligus memulihkan kondisi lahan yang terdampak,” ujar Amin.
Selain itu, beber dia, perusahaan juga diwajibkan memperbaiki segala sesuatu termasuk menyesuaikan dari kajian analisa dampak lingkungan (amdal), jika PT MMI ingin cepat kembali beraktivitas. “Ini tergantung perusahaan jika ingin cepat beraktivitas, maka semua masalah harus dibereskan,” kata Amin.
Ia meyakinkan bahwa sepengetahuannya, PT MMI melakukan aktivitas pertambangan di dalam titik koordinat, yang berjarak sedikitnya 2 kilometer dengan pemukiman warga Desa Rantau Bakula.(jejakrekam)
Penulis : Igam
Foto : Ilustrasi
Pencarian populer:https://jejakrekam com/2017/02/02/sementara-aktivitas-pertambangan-pt-mmi-dihentikan/