Nelangsa Nian Nasib Para Legiun Veteran

0

SUDAH berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, ternyata di masa-masa senja untuk menikmati kue pembangunan, kehidupan para legiun veteran ini seperti tak diperhatikan.

INILAH fakta kehidupan dialami para veteran yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Banjarmasin. Di akhir hayatnya, para pejuang ini tak bisa diistirahatkan dengan tenang di Makam Pahlawan Landasan Ulin, Banjarbaru.

“Yang kami tuntut hanya perhatian dari pemerintah daerah. Sebab, jika kami meninggal dunia tak bisa lagi dimakamkan di taman pahlawan. Selama ini, kami menilai perhatian Pemerintah Kota Banjarmasin sangat rendah, bahkan tak pernah ada bantuan sama sekali bagi keluarga legiun veteran,” ujar Ketua LVRI Kota Banjaramsin, Kaspul Anwar Syahdan, saat mengadu ke Komisi IV DPRD Banjarmasin, Rabu (1/2/2017).

Dia mengungkapkan untuk urusan pemakaman saja, sudah harus mengeluarkan ongkos yang tak sedikit. Padahal, kehidupan para veteran ini tergolong pas-pasan. Kaspul bercerita ada empat anggota LVRI yang tak bisa dimakamkan di tempat khusus, karena tak memiliki biaya.

“Sebab, bagi warga veteran di Banjarmasin untuk dimakamkan di Makam Pahlawan Landasan Ulin itu harus mengeluarkan biaya cukup besar. Ya, untuk pembuatan liang lahat, sewa mobil jenazah serta angkutan keluarga,” tutur Kasypul. Makanya, ia terharu dan menangis begitu mendengar ada empat koleganya yang terpaksa dikebumikan di pemakaman kampung.

Kasypul mengingatkan adanya kewajiban dari pemerintah kota dalam UU Nomor 15 Tahun 2012 yang mengatur pemenuhan hak-hak bagi legiun veteran. “Selama ini, kami merasa betul-betul tidak diperhatikan,” ujarnya.

Kedatangan lima perwakilan LVRI Banjarmasin ke Gedung DPRD, diakui Sri Nurnaningsih sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin ini mengaku prihatin, ketika para veteran ini ingin bertemu Walikota Ibnu Sina, justru tak mendapat sambutan yang hangat.

“Menurut mereka sudah menunggu lebih tiga jam, tapi walikota berlalu begitu saja di hadapan mereka. Eh, malah pergi dan mengalihkan para veteran ini bertemu Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Hamli Kursani,” beber legislator Partai Demokrat ini.

Sikap semacam ini dinilai Sri Nurnaningsih sunggu tak etis. Padahal, menurut dia, pemerintah kota punya kewajiban untuk memperhatikan para veteran pejuang ini. Sebab, saat ini, kantor LVRI Banjarmasin sungguh tak layak ditempati lagi. Berada di kawasan Pasar Cempaka, tepatnya di lantai III. “Seharusnya, pemerintah kota memberi perhatian khusus bagi para pejuang yang sangat berjasa bagi negeri ini,” kritik Sri.

Untuk itu, dia mendesak agar Dinas Sosial dan Badan Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Banjarmasin menindaklanjuti keluhan para veteran, terutama menyangkut kesejahteraan mereka di hari tua, serta keluarga. “Termasuk, tentu soal ongkos pemakaman, kantor dan lainnya. Masalah ini akan kami pantau dengan serius perkembangannya,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : Wan Marley

Editor  : Didi GS

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.