AKSI penolakan terhadap keberadaan Front Pembela Islam (FPI) di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk tindak mempolisikan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, memperkarakan bendera bertuliskan kalimat Tauhid, memancing Aliansi Muslim Banua (AMB) bersuara.
JURU bicara AMB, Windy mengatakan fenomena yang terjadi belakangan ini di Indonesia, seperti ada upaya untuk menyudutkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menjadi pegangan bagi umat Islam, patut disikapi.
“Kami mengajak agar seluruh umat Islam untuk menegakkan perintah amar ma’ruf nahi munkar sesuai tuntutan Alqur’an, hadits Nabi Muhammad SAW serta fatwa ulama,” ujar Windy, dalam rilis yang dikirim ke jejakrekam.com, Senin (30/1/2017).
AMB yang beranggotakan aktivis kampus, ormas Islam dan lainnya ini mengecam tindakan penistaan kitab suci Alqur’an, serta penghinaan ulama yang dilakoni Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bersama pendukungnya. “Kami mendukung fatwa MUI dan siap membela kewibawaan dan kehormatan majelis ulama yang berisi para ulama dan cendikiawan lintas ormas Islam tersebut, terutama bagi pihak-pihak yang tak suka,” cetus Windy.
Ia menegaskan AMB siap berkolaboraasi dengan berbagai organisasi mendukung fatwa MUI, seperti FPI serta ormas Islam lainnya. “Kami menilai sikap Polri yang menganggap kalimat Tauhid ditulis di bendera sebagai penghinaan, seolah menunjukkan bahwa bendera merah putih itu lebih berharga dibandingkan kalimat Laaillahaillah adalah sangat merendahkan kalimat suci itu. Jelas, sikap semacam ini melanggar Pancasila terutama sila kesatu, Ketuhanan Yang Maha Esa,” kata Windy lagi.
AMB juga menolak pembiaran atas tumbuh dan berkembangnya segala ideologi yagn bertentangan dengan aqidah umat Islam serta Pancasila dan UUD 1945, terutama komunisme, sekularisme, serta kapitalisme. “Kami meminta pemerintah, TNI dan Polri untuk menindak tegas serta melarang munculnya ideologi tersebut,” ujar Windy.
Mereka juga mendesak stop kriminalisasi ulama karena sebuah provokasi, pemecah belah bangsa dan kebhinekaan. “Ulama adalah garda terdepan yang menjaga kedaulatan NKRI,” kata Windy. Ia mengimbau agar seluruh umat Islam Kalimantan Selatan agar senantiasa menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan antar sesama muslim serta tidak mudah diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.(jejakrekam)
Sumber : Rilis Aliansi Muslim Banua (AMB)