Pindahkan PKL Achmad Yani Demi Keindahan Kota

0

DEADLINE bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini memenuhi areal trotoar di sepanjang Jalan Achmad Yani, Banjarmasin diputuskan pada Selasa (24/1/2017).  Semua pelaku usaha warung kaki lima ini akan dipindahkan ke Pusat Kuliner Baiman di Jalan Lingkar Dalam, pada Rabu (25/1/2017).

MENGAPA hal itu dilakoni sang Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina? Ya, karena impian sang penguasa Balai Kota ini ingin menciptakan kawasan jalan protokol itu seperti taman-taman yang bersih, seperti adanya taman-taman vertifikal serta taman mini yang menghiasi gerbang kota di Jalan Achmad Km 6 berbatasan dengan Kabupaten Banjar.

Bahkan, Ibnu Sina akan bertindak tegaas bagi PKL yang tak mau pindah ke kawasan kuliner baru yang telah dibangun Pemerintah Kota Banjarmasin itu. “Semua PKL harus tertib dan pindah ke kawasan baru itu,” kata Ibnu Sina kepada wartawan di Banjarmasin, Minggu (22/1/2017).

Sebelum memindahkan puluhan PKL yang bercokol di jalan negara itu, selebaran telah diterima para pedagang. Bahkan, Ibnu Sina memerintahkan proses pemindahan para PKL itu akan diawasi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Banjarmasin, sehingga tak ada lagi tawar menawar untuk tetap bertahan di tempat semula. “Tak boleh lagi ada yang tertinggi, apalagi masih menggelar dagangan di sepanjang Jalan Achmad Yani,” tegas mantan Ketua DPW PKS Kalimantan Selatan ini.

Bagi Ibnu Sina, kawasan Pusat Kuliner Baiman yang dibangun pemerintah kota jauh lebih menjanjikan. Hal ini ditopang sarana kios atau stand yang rapi, serta adanya area hiburan, tempat bermain anak dan kolam. Ekspektasi yang diharapkan sang walikota adalah  para pengunjung bisa berbelanja makanan dan minuman sembari menikmati hiburan ala keluarga.

Bukan hanya itu, Ibnu Sina juga telah mengintruksikan para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk bergantian atau bergiliran makan siang di kawasan itu.

Ada pesan yang disampaikan mantan anggota DPRD Kalsel agar para pedagang yang selama ini memiliki pelanggan untuk memberitahukan adanya kawasan kuliner baru tersebut.  Terlebih lagi, di mata Ibnu Sina, keunggulan kawasan kuliner Baiman itu jauh lebih baik dibanding berjualan di sepanjang Jalan Achmad Yani yang rawan, serta parkir yang harus memakan badan jalan.

“Beda di Pusat Kuliner Baiman yang tak bising, dengan parkir yang luas,” kata Ibnu Sina, seraya berpromosi.

Dengan konsep berdagang 24 jam, Ibnu Sina malah menghitung para PKL yang selama ini memanfaatkan trotoar sepanjang Jalan Achmad Yani itu lebih untung. “Kalau di Achmad Yani, berjualan dari sore hingga dini hari. Sedangkan, di Pusat Kuliner Baiman bisa 24 jam. Makanya, relokasi PKL ini harus dilihat dari sisi positif demi meningkatkan taraf perekonomian mereka,” cetusnya.

Berdasar data sementara Dinas Koperasi dan UKM Kota Banjarmasin, tercatat ada 7o PKL yang akan menempati kawasan Pusat Kuliner Baiman, karena selama setahun para PKL akan dibantu untuk membayar sewa lahan. Fasilitas yang dijanjikan cukup menggiurkan, karena ada fasilitas sanitasi seperti WC dan panggung terbuka serta lahan parkir yang cukup luas. Ditambah lagi, para PKL tak perlu lagi tarik gerobak atau memasang lapak dagangan seperti kebiasan di Jalan Achmad Yani.(jejakrekam)

Penulis: Narti

Editor  : Didi GS

 

Pencarian populer:relokasi pkl ke pusat kuliner banjarmasin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.