Karateka Kalimantan Selatan Perlu Sentuhan Khusus

0

PEMBINAAN atlet karate muda di Provinsi Kalimantan Selatan harus makin intensif. Ini demi raihan prestasi di ajang bergengsi, terutama skala nasional dan internasional.

“POTENSI atlet muda di cabang olahraga (cabor) karate di Kalimantan Selatan, sebetulnya sangat menjanjikan. Makanya, perlu pembinaan yang menyeluruh, termasuk pembenahan dalam sistem yang ada,” ujar mantan Sekretaris Umum Institut Karate-Do Indonesia (Inkai) Kalimantan Selatan, Syamsir Rais di Banjarmasin, Sabtu (21/1/2017).

Menurutnya, secara skill atau bakat justru kemampuan karateka muda Kalimantan Selatan yang digembleng di beberapa dojo atau padepokan karate sangat berkembang. “Namun, terpenting itu adalah semangat atau sprit tanding yang harus terus dipompa. Sebab, jika semangat tandingnya kuat, tentu untuk mengarahkan atau membinanya jauh lebih gampang,” kata Syamsir Rais.

Dia mencontohkan di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Inkai Danrem Cup I 2016 se-Kalimantan Selatan di GOR Hasanuddin HM Banjarmasin, pada 28-29 Desember 2016 lalu, bisa jadi alat ukur untuk mengukur pembinaan atlet-atlet muda karate. “Jadi, tinggal menggali potensi serta sistem kejuaraan yang bisa memacu atlet muda terasah kemampuan dan pengalaman harus  diperbanyak lagi,” kata Syamsir.

Senpai Dojo SMAN Banua, Jalan Achmad Yani Km 17, Gambut ini mengingatkan dalam even pertandingan atau kejuaran yang menjadi inti penilaian adalah kategori kata (rangkaian gerakan karate) dan kumite (perkelahian) perlu pembinaan terarah.

“Untuk kategori kata C kerap memicu perbedaan antar wasit dalam menilai sebuah pertandingkan. Ya, hal semacam ini perlu standarisasi atau standar bakunya, sehingga tak ada keributan antar wasit dalam memberi penilaian peserta kejuaraan,” ucapnya.

Ia menilai perkembangan dan pertumbuhan dojo-dojo di Kalimantan Selatan juga menunjukkan hal yang menggembirakan. Nah, beber Syamsir, sepatutnya secara berjenjang dari dojo, cabang, hingga provinsi dan pusat, anak-anak yang berbakat dalam cabor karate harus mendapat perhatian khusus.

“Dengan sistem yang ada, jangan sampai anak-anak yang tergolong mampu justru lebih mendominasi. Maklum saja, untuk membeli peralatan olahraga karate, bukan hanya karate Gi (seragam), terkhusus lagi body protector, sarung tangan dan kaki cukup mahal, sehingga perlu perhatian para pembina olahraga ini,” tuturnya.

Pria yang menyabet sabuk hitam Dan I ini mengakui pola pembinaan secara gradual, terutama para karateka yang akan bertanding sudah bagus, seperti dalam pemusatan latihan (training center). Namun, beber Syamsir, di satu sisi, pembinaan para pelatih yang berpotensi masih cukup langka di Kalimantan Selatan. “Ke depan, hal-hal semacam ini yang perlu kita benahi, agar Kalimantan Selatan melahirkan para karateka berprestasi, pelatih yang andal, serta wasit yang memiliki integritas,” ucap Syamsir yang kini membuka kelas privat dan khusus untuk latihan karate.

Ia mengingatkan terpenting adalah semangat kebersamaan yang dibangun antar dojo. “Jangan sampai dalam istilah Banjar itu ada bacakut bapapadaan. Artinya, antar dojo itu jangan saling menjatuhkan. Pembinaan atlet karate Kalimantan Selatan harus diutamakan, ya agar bisa berbicara di skala nasional, bahkan internasional,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : M Noor

Editor   : Didi GS

Foto      : Inkai Tanah Bumbu

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.