LPJK Impikan Adanya Kampung Konstruksi

0

 

PASAR bebas kini telah merambah seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Untuk itu, keberadaan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalimantan Selatan, dituntut mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) yang andal di dunia konstruksi.

HARAPAN besar ini disuarakan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Resnawan yang mengingatkan persaingan di era global yang bebas, harus disikapi dengan perlunya pengembangan para pelaku dunia usaha konstruksi di Banua.

“Tidak mungkin dengan adanya persaingan pasar besar, justru daerah akan tertinggal. Sekarang, tak ada sekat yang memisahkan antar daerah, karena semua terhubung dengan jaringan internet,” ujar Rudy Resnawan, memberi sambutan usai acara pengukuhan pengurus LPJK Provinsi Kalimantan Selatan periode 2016-2020, di Hotel Golden Tulip, Banjarmasin, Senin (16/1/2017).

Mantan Walikota Banjarbaru ini mengatakan saat ini bukan hanya bersaing dalam daerah, tapi sudah menjalar antar provinsi dan negara. Untuk itu, Rudy kembali menekankan pentingnya Kalimantan Selatan lewat LPJKmenyiapkan SDM jasa konstruksi, terutama pengurus dan anggota yang menyebar di berbagai organisasi profesi pelaku usaha.

Menurutnya, ijazah bagi para pelaku memang dibutuhkan dalam berinteraksi dengan daerah lain. Rudy menaruh harapan besar bagi LPJK ke depan mampu meningkatkan SDM yang mumpuni, serta mutu jasa konstruksi. “Insya Allah, LPJK Kalimantan Selatan akan jadi pemenang di Banua sendiri,” cetus Rudy.

Hal itu, ditegaskannya, memerlukan LPJK yang lebih agresif, dalam menghadapi persaingan global, terutama memberi bimbingan kepada anggotanya dalam mengembangkan diri dan keahlian. “Dengan peluang yang besar di Kalimantan Selatan, jika SDM telah andal, maka bukan lagi jadi hambatan bagi pelaku pasar lokal,” cetusnya.

Sedangkan, komposisi pengurus LPJK Kalimantan Selatan periode 2016-2020 yang dikukuhkan Wakil Gubernur Rudy Resnawan adalah Ir Subhan Syarief MT di posisi ketua, H Wijaya Kusuma Prawira Karsa (wakil ketua II), dan Sugeng Harianto MT (wakil ketua III). Untuk posisi anggota LPJK Kalimantan Selatan masing-masing diduduki Alfiriadi MKes, Muhsiansyah SE dan Bekti Setiabudi ST

Menanggapi harapan sang wagub, Ketua LPJK Provinsi Kalimantan Selatan, Ir Subhan Syarief MT mengatakan sejak awal pendidikan anggota organisasi itu telah masuk dalam agenda, terutama melahirkan pelaku usaha yang ahli. “Pengusaha justru bisa berkembang dan tumbuh karena SDM. Makanya, kami akan memetakan terlebih dulu, apa masalah dan solusi. Kemudian, akan membuat program-program setiap tahun untuk melahirkan tenaga terampil dan ahli,” kata Subhan Syarief.

Ia mengaku bermimpi di Kalimantan Selatan akan terbentuk kampung-kampung konstruksi. Apa itu? Subhan menerangkan setidaknya di Kalimantan Selatan bisa melahirkan 200 tenaga terampil yang bisa tampil di kancah nasional dan internasional. “Dengan begitu, tentu Kalimantan Selatan tak akan kekurangan tenaga terampil dan ahli. Tinggal kita kontak yang bersangkutan untuk berkiprah bagi daerah,” tuturnya.

Di mata Subhan Syarief,  sumber daya manusia Kalimantan Selatan sebetulnya memang kalah bersaing dengan daerah lain. Namun, hal itu bukan sebuah kelemahan, tapi justru akan menjadi memacu bagi LPJK untuk terus memompa keahlian anggotanya, terutama yang memiliki sertifikat tenaga ahli.

Pengusaha jasa konstruksi, H Zainuddin Djahri pun mengakui terkadang dalam sebuah persaingan di dunia usaha, SDM tenaga terampil dan ahli di Kalimantan Selatan yang tidak merata turut menjadi kendala. “Inilah yang harus dijawab ke depan. Skala persaingan bukan lagi bicara antar kabupaten dan kota, tapi sudah di level antar negara,” cetus mantan calon Wakil Walikota Banjarmasin ini.

Jika pengusaha daerah tak bisa mendapat pekerjaan, Djainuddin mengatakan jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan daerah. “Seperti membangun gedung, tentu perlu tenaga ahli yang teruji. Sekarang ini, semua sektor telah mengikuti aturan yang ada, yakni tenaga ahli dan terampil harus bersertifikat dan diakui secara kelembagaan dan pemerintah,” tutur Djainuddin.

Begitu pula, Ketua DPP Ikatan Nasional Tenaga Ahli Indonesia (Intakindo) Kalimantan Selatan, Nanda Febryan Pratamajaya mengatakan pelayanan administrasi yang diselenggarakan LPJK harus mengadopsi prinsip cepat dan lebih baik. Menurut Nanda, pembinaan terhadap asosiasi profesi dan badan usaha juga harus ditingkatkan, sehingga bisa menempa daya saing dan kompetensi, yang berujung pada terciptanya SDM andal. “Perbanyak agenda pelatihan tenaga terampil agar bersaing dengan badan usaha. Saat ini, pelayanan sepertinya biasa saja, padahal butuh akselarasi yang tinggi,” ujar Nanda.

Sementara itu, Ketua DPD Gapensi Kalimantan Selatan Edy Suryadi mengingatkan agar ke depan perlu disiapkan tenaga pelaih yang assessor, sehingga di setiap daerah tidak perlu lagi mendatangkan dari luar Kalimantan Selatan. “Inilah fungsi dari LPJK yang menyiapkan SDM andal di bidang konstruksi,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Afdiannor Rahmanata

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Infuz

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.