Dialokasikan Dana Rp 186 Miliar, Zakly Aswan: Bangun Sport Center Bukan untuk PON Saja

0

MESKI disorot Fraksi PDI Perjuangan, ternyata Pemprov Kalimantan Selatan bergeming. Pembangunan sport center di kawasan Cempaka, Banjarbaru yang diperkirakan menelan dana ratusan miliar itu terus berlanjut. Saat ini, usai pembebasan lahan seluas 300 hektare, tinggal proses legalitas menyangkut sertifikat hak milik ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Banjarbaru.

KEPALA Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Selatan, Zakly Aswan mengungkapkan saat ini, proses penyertifikatan tanah seluas 300 hektare tinggal menunggu rampung dalam waktu dekat. “Begitu pembuatan sertifikat lahan sudah selesai, akan dilanjutkan dengan perencanaan atau desain fisik bangunan sport center. Kemudian akan dihitung anggaran dana sesuai kebutuhan,” ucap Zakly Aswan kepada wartawan, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPRD Kalsel di Banjarmasin, Rabu (4/7/2018).

Ia mengaku belum bisa menyebut estimasi biay kasar untuk megaproyek tersebut. Sebab, menurut Zakly, masih harus menunggu detail engineering design (DED) yang memuat komponen seperti model bangunan, bahan yang digunakan serta lainnya, sehingga bisa jadi acuan dalam penentuan biaya proyek sport center.“Sedangkan, untuk anggaran lahan yang dibutuhkan mencapai Rp 186 miliar,” ucapnya.

Mantan Kepala Satpol Pemprov Kalsel ini juga menjawab sorotan beberapa kalangan, termasuk FPDIP DPRD Kalsel bahwa sport center bukan lagi prioritas, usai Kalsel gagal menjadi tuan rumah PON 2024 hingga harus dievaluasi.

“Pembangunan sport center itu bukan tuan rumah PON saja tujuannya. Sebab, rencana pembangunan sarana olahraga terpadu itu untuk menjawab kebutuhan Kalsel di masa datang,” tegas Zakly.

Menurut dia, Kalsel bisa saja menggelar even-even olahraga berskala nasional dan internasional, seperti Special Olympic Indonesia yang dihelat pada 2019. “Kalsel akan menjadi tuan Special Olympic Indonesia. Jadi, hemat saya, sport center itu bukan untuk PON saja. Kalau hanya untuk PON, lebih baik tak usah bikin sport center,” tandas Zakly.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Yazidi Fauzie menegaskan informasi yang disampaikan Dispora Kalsel soal perkembangan proyek sport center ternyata terus berlanjut. “Saat ini, memang proses penyelesaian lahan. Paling lama, BPN Banjarbaru akan segera mengeluarkan sertifikat lahan dalam dua pekan ke depan,” ucap politisi PKB ini.

Nah, menurut mantan Ketua KNPI Kalsel, jika legalitas lahan sudah beres, harus dilanjutkan dengan kegiatan perencanaan dan pengerjaan fisik bangunan sport center. “Kami ingatkan agar menggunakan anggaran seefektif mungkin. Jadi, Kalsel bisa memiliki sarana olahraga yang berstandar nasional, bahkan internasional,” pungkas Yazidi.(jejakrekam)

 

Penulis Ipik Gandamana
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.