Kenang Mathilda Batlayeri, Kapolda Kalsel Bersama Bhayangkari Ziarah ke TMP Bumi Tuntung Pandang

0

MATHILDA Batlayeri adalah pahlawan nasional dari Kepulauan Tanimbar, Maluku Utara. Bahkan, Organisasi Bhayangkari Pusat memberi penghargaan kepada Mathilda Batlayeri tahun 1983, berupa penghargaan Medali Melati sebagai pahlawan Bhayangkari.

MATHILDA Batlayeri gugur bersama ketiga anak dan janin dalam kandungannya pada saat membantu mempertahankan pos dan asrama polisi bersama sang suami, seorang polisi bernama Adrianus Batlyare di Polsek Kurau, Kabupaten Tanah Laut yang diserang gerombolan pada 28 September 1953.

Untuk mengenang kepahlawanan Mathilda Batlayeri, Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta bersama jajaran dan Bhayangkari Polda Kalsel dan Polres Tanah Laut dan jajaran melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Bumi Tuntung Pandang, Pelaihari, Rabu (11/11/2020). Di tempat itulah, sang jasad pahlawan Bhayangkari ini dimakamkan.

“Hari ini, kami jajaran Polda Kalsel dan Bhayangkari dalam rangka hari pahlawan melaksanakan ziarah ke makam almarhumah Mathilda Batlayeri. Beliau adalah Bhayangkari yang mempertahankan asrama polisi dari serangan pemberontak pada tahun 1953,” ucap Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta.

BACA : Kapolda Kalsel Pimpin Upacara Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Bumi Kencana

Bagi Kapolda Kalsel, kepahlawanan dari Mathilda Batlayeri menjadi intisari dari generasi penerus untuk mempunyai semangat dalam menjaga dan mempertahankan Polri. Ini agar generasi polisi sekarang bisa memajukan Polri sehingga bisa melaksanakan tugas-tugas dengan baik.

“Kami bersama Bhayangkari di sini hadir untuk mengenang dan mendoakan beliau, sekaligus menjadi penyemangat kami supaya bisa bekerja lebih baik. Tentu kami ke depan akan meneruskan nilai-nilai perjuangan beliau dalam setiap pelaksanaan tugas kami,” tuturnya.

BACA JUGA : Diawali Kapolda Kalsel, Gudang Barang Bukti Polres Tabalong Mulai Dibangun

Jenderal bintang dua ini berharap generasi penerus  bisa melangkah lebih baik dalam memajukan Polri dan bangsa ini. Terlebih, pada monumen terdapat relief peristiwa penyerangan Pos dan Asrama Polisi Kurau. Di situ ada tulisan berbunyi “Kepada Penerusku, aku bhayangkari dan anak-anakku terkapar di sini, di Bumi Kurau yang sunyi, semoga pahatan pengabdianku memberi arti pada ibu pertiwi”.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.