Menanti Pujaan Hati, Tari Maragap Humbayang Pukau Penonton di Balairung Sari

0

SUGUHAN tari Maragap Humbayang di Gedung Balairung Sari, Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan di Jalan Brigjen Hasan Basry, Banjarmasin, memukau para penonton, Senin (1/10/2018) malam.

TARIAN kreasi khas Banjar, Kalimantan Selatan ini bercerita mengenai seorang istri yang ditinggal pergi sang suami merantau. Akibatnya, sang istri seperti memeluk bayangan alias khalayak belaka, atau dalam bahasa Banjar diistilahkan dengan maragap humbayang.

Pesan moral ini ditampilkan Sanggar Seni Nuansa Kalimantan Selatan, dalam seni tari kekinian, tanpa melupakan jati diri keetnikannya. Para penari dengan lincah menggerakkan tangan dan kakinya di atas panggung di Gedung Balairungsari.

Dengan mengenakan kostum yang apik dibalik kain bermotif sasirangan, yang menjadi busana adat suku Banjar di Kalimantan Selatan. Ada tujuh penari dengan hiasan mahkota di bagian kepala, serta kida-kida makin mempercantik aksesoris pertunjukan seni tradisional ini.

“Tari meragap humbayang ini, menceritakan seorang istri yang ditinggal pergi suaminya saat merantau. Terus di tengah-tengah pertunjukan, suaminya tiba tiba datang. Ternyata suaminya itu hanya khayalan belaka,” kata Nadia Olfah, salah satu penari.

Nadia Olfah menceritakan saking sayangnya sang istri terhadap si suami, kerinduannya seakan tak terbendung, hingga terus berkhayal pujaan hati tiba, walau dalam bentuk bayangan. Ia mengungkapkan tari Maragap Humbayang ini pertama kali dipentaskan di Festival Karya Tari Daerah tahun 2010, dan meraih penata tari terbaik ketiga.

Mahasiswa Pendidikan Khusus FKIP Universitas Lambung Mangkurat ini mengatakan tari kreasi ini juga pernah diiikutkan dalam lomba di Festival Tari Melayu Pesisir atau Japin se-Kalimanta Selatan di Kotabaru, pada 2014 silam.

“Dalam festival ini, lagi-lagi tari Maragap Humbayang dinobatkan sebagai lima penata tari terbaik dan lima penata musik terbaik,” kata Nadia Olfah.(jejakrekam)

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2018/10/02/menanti-pujaan-hati-tari-maragap-humbayang-pukau-penonton-di-balairung-sari/
Penulis Yanda Ramadhani
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.