Akui Masih Berstatus ASN, Eks Rektor ULM Sutarto Hadi Buka-Bukaan Soal Kabar Masuk Golkar

0

MANTAN Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Prof Dr Sutarto Hadi buka-bukaan soal kabar dirinya bergabung ke Partai Golkar.

GURU besar pendidikan matematika FKIP ULM ini tengah berusia 57 tahun, sedangkan usia pensiunnya bisa mencapai 70 tahun.

“Berarti saya masih berstatus aparatur sipil negara (ASN) dengan status pegawai sipil negara (PNS) masih 13 tahun lagi di ULM,” tutur Sutarto Hadi kepada awak media di Banjarmasin, Rabu (22/3/2023).

Soal dirinya masuk Golkar bahkan sudah mengantongi kartu tanda anggota (KTA), Sutarto Hadi mengklarifikasinya. Dia menjelaskan kronologi bahwa hal itu dipicu miskomunikasi dirinya dengan pengurus Partai Golkar khususnya di Kalsel.

BACA : Target Menang Pemilu 2024, Mantan Rektor ULM Dan Eks Kapolda Kalsel Resmi Gabung Golkar

“Dua bulan lalu, saya bertemu dengan Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel H Supian HK. Saat itu, Pak Supian membawa rombongan Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena) ke Kantor DPD Partai Golkar di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin,” beber rektor dua periode 2014-2018 dan 2018-2022 ini.

Sutarto yang juga Ketua Umum DPP Artipena ini bercerita saat itu Supian HK yang juga Ketua DPRD Kalsel dari Fraksi Golkar menanyakan soal statusnya. “Waktu itu, saya jawab sudah pensiun sebagai Rektor ULM. Nah, dikira atau persepsi Pak Supian HK, saya sudah pensiun sebagai ASN,” kata doktor matematika lulusan Universiteit Twente Belanda ini.

BACA JUGA : Butuh 2 Tahun Menilai, Rektor ULM Sebut Gelar Doktor Honoris Causa Paman Birin Layak

Mendengar hal itu, ternyata Supian HK langsung meminta kartu tanda penduduk (KTP) Sutarto Hadi kemudian difoto. “Rupanya itu menjadi dasar saya dijadikan anggota Partai Golkar. Saya tegaskan tidak menerima KTA Golkar, tidak ada inisiatif ke arah itu. Atau, ada permohonan pribadi dari saya untuk menjadi anggota Partai Golkar. Tidak ada itu,” tegas Sutarto Hadi.

Berikutnya, Sutarto Hadi kemudian ditelepon pada Minggu (19/3/2023) guna diajak bertolak ke Jakarta. Sutarto bercerita lagi saat itu dirinya tengah membawa rombongan atlet catur guna mengikuti kejuaraan nasional (kejurnas) catur serta rakernas Percasi se-Indonesia di Jakarta.

BACA JUGA : Eks Rektor ULM Prof Sutarto Hadi Gabung Ke Golkar, Hadin: Bisa Kena PP 37 Tahun 2004!

“Mendengar kabar saya di Jakarta, kemudian disuruh merapat ke DPP Partai Golkar. Saya juga tidak pernah ke sana, tiba-tiba ada acara rapat konsolidasi dan fungsionaris di Kantor DPP Golkar di Jakarta,” kata Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kalsel ini.

Sutarto mengaku terkejut ternyata acara di Kantor DPP Golkar itu merupakan seremonila, terlebih lagi dihadiri banyak tokoh masyarakat, mantan pensiunan jenderal, eks Direktur BIN, mantan Danrem, mantan Kapolda tengah berkumpul di tempat itu.

BACA JUGA : Sutarto Hadi Diusulkan Jadi Menteri Asal Kalimantan

“Suasananya resmi, saya tidak menyangka ada acara seperti itu. Dalam acara itu, saya diserahkan KTA Golkar. Padahal, saya tentu berpikir masih berstatus PNS, tentu dilarang untuk ikut berpolitik praktis, jadi anggota apalagi pengurus partai politik (parpol),” beber Sutarto.

Usai rapat konsolidasi yang dipimpin Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga  Hartarto, Sutarto Hadi kemudian angkat bicara. Di hadapan para petinggi partai beringin, Sutarto menegaskan jika dirinya masih berstatus ASN atau PNS khususnya di lingkungan ULM di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibudristek).

BACA JUGA : Usai Membingkai Bayang-Bayang, Buku Kado buat Rektor ULM; Lini Masa Sutarto Hadi

“Memang benar saya sudah pensiun sebagai Rektor ULM, tapi saya masih ASN. Oh begitu kah, jawab para pimpinan Partai Golkar. Nah di sinilah terjadi miskomunikasi,” kata Sutarto Hadi.

Foto bersama tampak eks Rektor ULM Prof Sutarto Hadi bersama mantan Kapolda Kalsel Irjen Pol (Purn) Rikwanto dengan Sekretaris DPD Golkar Kalsel H Supian HK, di kantor DPP Golkar di Jakarta, dari foto dan video yang beredar di media sosial dari sumber Golkar. (Foto Istimewa untuk JR)

Dia mengungkapkan saat mengungkap jati dirinya sebagai PNS Kemendikbudristek, terjadi reaksi positif dari petinggi Partai Golkar di Jakarta. “Mungkin, elite Partai Golkar bisa bertabayyun. Karena masalah ini harus dipikirkan matang-matang jangan sampai memicu polemik di internal ULM,” kata Sutarto.

Dia juga menjelaskan soal KTA Partai Golkar yang diterima pada Minggu (19/3/2023), langsung dikembalikan esoknya pada Senin (20/3/2023) ke Partai Golkar.

“Saya juga melapor ke Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek (Prof Nizam). Saya telepon Pak Dirjen soal masalah keanggotaan partai. Nah, atas saran Pak Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, saya diminta membuat surat pernyataan pengunduran diri sebagai anggota partai. Ya, karena ASN atau PNS dilarang untuk masuk ke parpol,” ucap Sutarto Hadi.

BACA JUGA : Target 100 Guru Besar Tak Tercapai di Era Sutarto Hadi, Jadi Tugas Rektor ULM Terpilih

Atas saran pejabat teras Kemendikbudristek, Sutarto mengaku akan tetap konsisten untuk tetap menjadi tenaga pendidikan (dosen) di ULM. “Sebab, tenaga saya masih dibutuhkan di ULM seperti pendirian program S3. Bahkan, saya juga mengajar di S2 FKIP ULM program studi teknologi pendidikan,” kata mantan guru SMA ini.

Walau hanya sehari ditetapkan sebagai anggota Partai Golkar, Sutarto menegaskan dirinya tidak akan melakoni politik praktis. Meski saat ini dirinya aktif di kegiatan sosial seperti sebagai Ketua Percasi Kalsel, dan Ketua Umum DPP Artapena. “Selepas acara di Jakarta, saya bertolak ke Bandung untuk melantik pengurus DPW Artapena Jawa Barat,” katanya.

BACA JUGA : Ketika Rektor ULM Sutarto Hadi Bercerita Bayang-Bayang Jadi Nyata

Sutarto menegaskan masalah dirinya yang disebut-sebut bergabung ke Partai Golkar, apalagi jadi anggota telah selesai dengan adanya surat pengunduran dirinya. Bahkan, sudah disampaikan ke pihak Kemendikbudristek dan Dirjen Dikti berdasar hasil konsultasi.

“Saya tegaskan masalah itu. Syukurnya, kawan-kawan di Golkar juga bisa menerima penjelasan saya. Jadi, mereka menunggu saya pensiun untuk bisa bergabung ke parpol itu, tapi saya jawab masih pikir-pikir dulu. Memang dunia politik itu asyik, karena banyak kawan, tapi saya adalah pendidik sehingga habitat saya ada di dunia pendidikan, bukan di dunia politik” pungkas Sutarto.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/03/22/akui-masih-berstatus-asn-eks-rektor-ulm-sutarto-hadi-buka-bukaan-soal-kabar-masuk-golkar/
Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.